Sama seperti Fajar, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal juga pesimis dengan pertumbuhan ekonomi di sisa 2021 akan terus negatif. Di kuartal III dan IV kemungkinan pertumbuhan ekonomi akan terus negatif.
"Apabila kasus positif COVID harian terus meningkat di semester kedua tahun ini, maka pertumbuhan ekonomi di semester kedua berpotensi di bawah 2%, tidak menutup kemungkinan kembali negatif di triwulan III-IV," ungkap Faisal kepada detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Faisal menjelaskan, dengan kasus yang terus melonjak akan terjadi penurunan permintaan barang dan jasa. Dampak ngerinya, bila penurunan itu terus terjadi akan ada peningkatan pengangguran hingga sulitnya mencari lapangan kerja baru.
"Penurunan permintaan terhadap barang dan jasa akan terus terjadi. Ini berdampak terhadap penurunan lapangan kerja, ujungnya peningkatan pengangguran," ungkap Faisal.
(hal/fdl)