Debat Panas Hidup-Mati Garuda Indonesia di Senayan

Terpopuler Sepekan

Debat Panas Hidup-Mati Garuda Indonesia di Senayan

Aulia Damayanti - detikFinance
Sabtu, 26 Jun 2021 11:15 WIB
This illustration picture taken on November 15, 2019 shows the logo of a Garuda Indonesia Airbus A330 aircraft parked on the tarmac at the Airbus delivery center in Colomiers, southwestern France. (Photo by PASCAL PAVANI / AFP)
Foto: AFP/PASCAL PAVANI
Jakarta -

PT Garuda Indonesia Tbk dengan Komisi VI DPR sempat berdebat panas saat rapat dengar pendapat beberapa hari lalu. Anggota Komisi VI Nusron Wahid diketahui meminta para direksi ikut mati jika perusahaan penerbangan itu mati.

Perdebatan yang dilakukan oleh Nusron dan Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra diawali perbedaan pilihan opsi misi penyelamatan maskapai Garuda Indonesia. Di mana misi penyelamatan terdapat empat opsi.

Saat rapat itu Nusron lebih memilih opsi 1 yakni pemerintah terus menyokong penyelamatan garuda dengan memberikan suntikan ekuitas atau pinjaman. Sementara Irfan lebih condong ke opsi 2 yakni restrukturisasi utang Garuda yang sudah jatuh tempo sekitar Rp 70 triliun tahun ini dengan cara mengajukan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nusron pun meminta Irfan untuk berjanji dan menyatakan konsekuensi jika pilihannya itu tidak tepat, hingga akhirnya dia meminta direksi Garuda Indonesia ikut mati jika perusahaan mati.

"Oh kami nggak masalah yang penting selamat, jangankan punya pemerintah, saham minoritas yang lain hilang pun saya nggak menangis. Tapi yang penting sekarang gini aja, Garuda hidup, Desember selesai sebagaimana janji bapak tadi, Januari kita ketemu. Kalau Garuda selamat saya appreciate sama bapak-bapak di sini. Tapi kalau sampai Garuda mati, bapak-bapak harus ikut mati," kata Nusron, dikutip Jumat (25/6/2021).

ADVERTISEMENT

Kata-kata itu keluar menjadi buntut kalau Nurson tidak sepakat dengan opsi pilihan Direksi Garuda Indonesia. Dia bersikukuh opsi pertama lebih baik dibandingkan opsi kedua yang dipilih oleh direksi Garuda.

"Bukan, saya nggak percaya dengan pilihan opsi 2. Kalau saya pribadi saya opsi 1 mendorongnya, saya yakin opsi 1 100% bisa selamat. Tapi kalau anda yakin dan Anda yakin bisa dengan opsi 2, saya tanya berapa lama dan apa konsekuensi logisnya kalau ternyata gagal? Anda sanggup menghidupkan Garuda lagi kalau sudah kadung mati?," katanya.

Menanggapi tantangan dari Nusron Wahid yang meminta para direksi ikut mati jika perusahaan itu mati, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan tidak tahu betul apa maksud dari pernyataan Nusron tersebut.

"Apa yang tersurat dan tersirat sepanjang rapat kemarin ya begitulah adanya. Itu kan statement dari beliau, tolong tanyakan ke beliau. Saya kan tidak bisa bilang saya tidak mau mati, saya mau mati, gitu kan. Kan statement dari beliau dan mungkin perlu di cek ke beliau apa maksudnya, silahkan saja," kata Irfan kepada detikcom.

Menurut Irfan, saat rapat dengar pendapat mengenai penyelamatan Garuda Indonesia saat itu, dia berperan sebagai perwakilan institusi dan membawa baik dan buruk institusi.

"Dan saya sih sebenarnya lihatnya positif saja. Dari seluruh rangkaian pertanyaan ini kan menunjukkan bahwa para anggota komisi VI itu sangat mencintai Garuda dan sangat berharap bahwa Garuda bisa melewati ini. Dan anggota komisi VI ini sih sebenarnya menyampaikan kira-kira butuh dukungan apa dari mereka untuk penyelamatan Garuda," terangnya.

Ia menjelaskan berbagai ungkapan keras saat debat panas diartikan sebagai representasi Nusron untuk mendukung Garuda Indonesia. Selain itu, dia juga memohon agar anggota DPR mendukung keputusan apapun yang akan diambil Garuda dalam misi penyelamatannya.

"Tapi cukup bagus dan menarik karena kemarin terjadi dialog dan saya sih sebenarnya lihatnya positif saja. Waktu saya menyampaikan keinginan untuk kami mohon didukung terbanglah bersama Garuda Indonesia, kan langsung jadi salah satu keputusan rapat. Saya menganggap komentar walaupun ada yang sinis, ada yang keras, saya menganggap itu representasi keinginan mereka untuk mendukung Garuda supaya bisa melewati situasi ini," tandasnya.


Hide Ads