Wakil Ketua Kadin bidang CSR dan Persaingan Usaha Suryani Motik meminta munas ditunda. Tak lain dan bukan karena kasus COVID-19 melonjak.
"Masalahnya sekarang adalah karena lagi COVID yang tinggi, dan masalah COVID ini kita juga tahu kalau di Jakarta, di Jawa hampir rata sudah penuh semua, bahkan kantor-kantor juga banyak yang 100% sudah WFH sampai dengan 5 Juli," katanya dalam diskusi virtual, kemarin Minggu.
Permintaan agar Munas Kadin ditunda juga disuarakan oleh Ketua Kadin Jabar Cucu Sutara. Pihaknya bahkan sudah membuat surat, baik kepada Ketum Kadin Indonesia, ketua penyelenggara munas, termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar Munas Kadin ditunda demi keselamatan dan kesehatan jiwa manusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Persoalan hari ini adalah persoalan yang krusial, persoalan yang memang sangat strategis, dan sangat mengerikan dengan wabah Corona yang luar biasa mengganas. Saya juga sudah tidak tahu apalagi harus dilakukan," jelasnya.
Wakil Ketua Umum Kadin bidang Koordinator Wilayah Timur juga khawatir Munas Kadin akan memicu kerumunan, apalagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan akan hadir di acara tersebut.
"Tidak bisa dibayangkan kalau Bapak Presiden tiba di lokasi pasti masyarakat di sana kepingin melihat Presiden, akan terjadi kerumunan," tambahnya.
(toy/ara)