Kebijakan PPKM darurat yang diterapkan pemerintah berdampak pada sepinya order untuk sopir atau driver ojek online (ojol). Dalam kondisi tersebut, driver pun memutar otak agak dapur tetap ngebul.
Salah satu driver ojol yang detikcom temui, Dedy, mengaku kebijakan PPKM membuat orderannya turun drastis.
"Parah banget, 3 hari berturut-turut parah banget," katanya, Senin (5/7/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan, sebelum PPKM darurat ada 6-7 order masuk. Saat ini, hanya 3-4 order yang masuk. Itu pun, kata dia, untung-untungan. Sebab, rekan-rekannya ada yang tak dapat order sama sekali.
Ia pun menuturkan, order tak muncul di tempat-tempat biasa ia mangkal seperti mal atau pusat belanja. Maka itu, ia pun merapat di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat untuk meraih order.
"Di luar sama sekali nggak ada, adanya di Tanah Abang," tambahnya.
Kembali, untuk mendapatkan order di stasiun pun juga tergantung hoki. Sebab, layanan instan di stasiun untuk sementara tidak ada.
Usai mendapat penumpang, mau tak mau ia harus kembali lagi ke stasiun. Sebab, order di tempat lain sepi.
Lebih lanjut, aktivitas itu Dedy jalani dari subuh. Ia harus menjalaninya agar dapur di rumah tetap ngebul.
"Saya berangkat dari subuh," ujarnya.
Dalam kondisi seperti ini, Dedy mengaku sangat butuh bantuan pemerintah. Namun, hingga saat ini, ia belum kembali mendapatkan bantuan tersebut seperti yang ia terima tahun lalu.
"Tahun sekarang ini nggak dapat," keluhnya.
(acd/zlf)