Komisi IV DPR RI sebagai pengawas Kementerian Pertanian melakukan Rapat Dengar Pendapat Umum Panja Pupuk Bersubsidi dan Kartu Tani dengan Pakar/Akademisi, terkait Evaluasi Tata Kelola Pupuk Bersubsidi, hari ini Selasa (6/7/2021).
Guru Besar Ilmu Ekonomi Pertanian UNILA dan Ekonom Senior INDEF, Bustanul Arifin mengatakan, menurut data per Februari 2021 Kartu Tani yang telah digunakan oleh petani baru 1.033.163 atau baru 14% dari target total 15.620.427 kartu. Menurutnya ini masih jauh dari target dan jauh dari kartu yang sudah tercetak sebanyak 14.356.881 atau 92% dari target total.
"Target Kartu Tani 2021 sebanyak 15,6 juta dengan kartu yang sudah tercetak 14,3 juta atau 92% masih bagus, Kartu Tani terbagi baru 7,6 juta dan kartu tani digunakan 1 juta atau 14% poin di sini jauh dari target," jelasnya saat RDPU Panja Pupuk Bersubsidi dan Kartu Tani, Selasa (6/7/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu menurutnya petani ini butuh pendampingan dalam penggunaan Kartu Tani. "Implementasi Kartu Tani, petani butuh pendampingan," tambahnya.
Dia mengatakan kalau Kartu Tani di 13 daerah diimplementasikan lebih baik maka penggunaan Kartu Tani diharapkan bisa lebih baik. Ketigabelas daerah tersebut di antaranya Kabupaten Batang, Kabupaten Brebes, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Batu, Kabupaten Jember, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Tasikmalaya.
Selain itu, Bustanul menyampaikan beberapa saran dan harapannya. Diantaranya, adanya kejelasan tujuan subsidi pupuk dengan digeser menjadi bantuan petani kecil, lalu ketajaman sasaran petani kecil. Kemudian verifikasi data petani pada Sistem e-RDKK, validasi sistem e-RDKK secara otomatis.
"Adanya Insentif Kartu Tani ke Bank supaya lebih baik. Kemudian mungkin yang agak berat alokasi pupuk subsidi masing-masing provinsi dimasukkan ke dalam Kartu Tani yang betul-betul berhak. Lalu kesiapan segmentasi pasar pupuk bersubsidi, terakhir peningkatan kapasitas penyuluh pertanian lapang (PPL)," tandasnya.