Sedih, Corona Menggila Bikin Olimpiade Tokyo Bakal Tanpa Penonton

Sedih, Corona Menggila Bikin Olimpiade Tokyo Bakal Tanpa Penonton

Trio Hamdani - detikFinance
Jumat, 09 Jul 2021 07:30 WIB
A German athlete, wearing face mask, walks past the Olympic rings display on their arrival at Haneda airport in Tokyo, Thursday, July 1, 2021. The pressure of hosting an Olympics during a still-active pandemic is beginning to show in Japan. The games begin July 23, with organizers determined they will go on, even with a reduced number of spectators or possibly none at all.(Kyodo News via AP)
Foto: AP/
Jakarta -

Olimpiade Tokyo akan berlangsung tanpa penonton. Itu diakibatkan pandemi COVID-19 di Jepang melonjak, sehingga memaksa negara tersebut untuk menyatakan keadaan darurat virus Corona untuk ibu kota yang akan berlangsung selama acara tersebut.

Sebelumnya penyelenggara mengatakan mereka berencana untuk mengadakan pameran olahraga global itu dengan penonton terbatas.

"Sangat disesalkan bahwa kami menyelenggarakan Olimpiade dalam format yang sangat terbatas, menghadapi penyebaran infeksi virus corona," kata Presiden Tokyo 2020 Seiko Hashimoto setelah pembicaraan antara pejabat pemerintah, penyelenggara Tokyo, dan perwakilan Olimpiade dan paralimpiade, dilansir Reuters, Kamis (8/7/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya minta maaf kepada mereka yang membeli tiket dan semua orang di area lokal," sebutnya.

Perdana Menteri Yoshihide Suga mengatakan penting bagi Tokyo melakukan pencegahan, di mana varian Delta COVID-19 sangat cepat menular. Larangan itu tentu menjadi kabar buruk bagi Olimpiade Tokyo yang dijadwalkan berlangsung dari 23 Juli hingga 8 Agustus.

ADVERTISEMENT

Pernah dilihat sebagai kesempatan bagi Jepang untuk berdiri besar di panggung global setelah gempa bumi dahsyat satu dekade lalu, acara pameran ditunda oleh pandemi tahun lalu dan telah dilanda pembengkakan anggaran besar-besaran.

Menteri Olimpiade Tamayo Marukawa mengatakan penyelenggara telah setuju untuk mengadakan Olimpiade tanpa penonton di Tokyo.

Para ahli medis telah mengatakan selama berminggu-minggu bahwa tidak memiliki penonton akan menjadi pilihan yang paling tidak berisiko, di tengah kekhawatiran publik yang meluas bahwa masuknya ribuan atlet dan ofisial akan memicu gelombang infeksi baru.

(toy/fdl)

Hide Ads