Airlangga Dijadwalkan Bertemu PM Singapura, Bahas Apa?

Airlangga Dijadwalkan Bertemu PM Singapura, Bahas Apa?

Alfi Kholisdinuka - detikFinance
Selasa, 13 Jul 2021 15:48 WIB
Airlangga Dijadwalkan Bertemu PM Lee Hsien di Singapura, Bahas Apa?
Foto: Dok. Golkar
Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan kunjungan kerja selama 2 hari ke Singapura mulai 13 Juli hingga 14 Juli 2021. Hal itu dilakukan untuk mengikuti sejumlah pertemuan yang digelar di Negeri Singa Putih itu.

Dalam kunker itu, Airlangga dijadwalkan akan bertemu dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dan Wakil Perdana Menteri Singapura yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kebijakan Ekonomi Heng Swee Keat, Menteri Senior dan Menteri Koordinator Bidang Sosial Tharman Shanmugaratnam.

Selanjutnya Menteri Luar Negeri Dr Vivian Balakrishnan, serta Menteri Komunikasi dan Informatika, Menteri Kedua Dalam Negeri, dan Menteri yang bertanggung jawab atas Smart Nation dan Cybersecurity Josephine Teo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Airlangga juga dijadwalkan akan memimpin Pertemuan Tingkat Menteri Enam Kelompok Kerja Bilateral Singapura-Indonesia bersama Menteri Perdagangan dan Industri Singapura, Gan Kim Yong.

Adapun fokus pembahasan dalam pertemuan ini adalah terkait perkembangan kerja sama bilateral di bidang ekonomi antara kedua negara terkait investasi, transportasi, pariwisata, pembangunan Kawasan Batam Bintan-Karimun dan Kawasan Ekonomi Khusus lainnya, serta tenaga kerja dan agribisnis.

ADVERTISEMENT

Sejumlah isu bilateral penting dibahas dalam rangkaian pertemuan bilateral tersebut antara lain perkembangan hubungan bilateral khususnya di bidang investasi dan perdagangan, persiapan Leaders' Retreat kedua negara, persiapan Presidensi G20 tahun 2022, keketuaan Indonesia di ASEAN pada 2023 dan perkembangan penanganan ekonomi di masa pandemi.

Dalam kesempatan yang sama, Airlangga menyampaikan apresiasi atas dukungan dan bantuan medis dari Singapura untuk penanganan kasus COVID-19 yang meningkat beberapa minggu terakhir. Seperti diketahui, Singapura mengirimkan bantuan ventilator dan oksigen ke Indonesia.

Singapura merupakan salah satu partner ekonomi utama bagi Indonesia di bidang investasi dan perdagangan. Pada kuartal pertama tahun ini, penanaman modal asing (Foreign Direct Investment) dari Singapura mencapai US$ 2,6 miliar yang tersebar pada lebih dari 3.634 proyek.

Nilai perdagangan antar kedua negara tercatat sebesar US$ 20,47 milar di tahun 2020 dan mencapai US$ 10,97 Miliar dari awal tahun 2021 hingga Mei tahun ini.

"Nilai investasi ini menjadikan Singapura sebagai salah satu negara investor utama Indonesia dan ini menunjukkan kerjasama erat yang telah terjalin sangat baik antara kedua negara," ujar Airlangga dalam keterangannya, Selasa (13/7/2021).

Pada bulan Maret tahun ini, Airlangga juga sudah meresmikan Nongsa Digital Town, perluasan dari Nongsa Digital Park yang merupakan hasil kerja sama pemerintah dan swasta antara Indonesia dan Singapura. Nongsa Digital Town menandakan tahapan awal bagi pengembangan ekosistem industri digital di Batam dan akan menjadi batu loncatan untuk mempercepat kolaborasi serupa di industri digital antar kedua negara.

Simak video 'Airlangga: Kasus Harian Corona RI Naik 43%, Kematian 56%':

[Gambas:Video 20detik]



Sebagai informasi, Airlangga juga dijadwalkan untuk menghadiri peresmian konferensi Asia Tech x Singapore (ATxSG) yang diselenggarakan oleh Infocomm Media Development Authority (IMDA) pada 13 Juli 2021. Acara ATx Summit dengan tema 'Redefining Tech for a Better Future' tersebut dibuka oleh Deputi Perdana Menteri Singapura, Heng Swee Keat serta dihadiri oleh peserta dari berbagai negara dan kawasan secara virtual.

Dalam konferensi ini, Airlangga akan menyampaikan pemaparan terkait kerjasama internasional yang dapat dilakukan untuk mempercepat pemulihan ekonomi berdasarkan revolusi digital dan inovasi teknologi. Pembahasan akan difokuskan bagaimana pemerintah dapat bekerjasama dengan menggunakan teknologi dalam upaya meraih ekonomi digital untuk mendorong pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.

Kerja sama internasional diperlukan setelah seluruh negara di dunia berjibaku menyelesaikan penanganan COVID-19 dan berupaya memulihkan ekonomi tidak hanya di negara masing masing, namun juga pemulihan ekonomi secara global. Airlangga juga menyampaikan inisiatif Pemerintah Indonesia dan program-program yang ingin didorong Indonesia dalam presidensi G20 pada tahun 2022.

Meski saat ini, tingkat penetrasi jaringan internet di Indonesia yang belum merata masih menjadi tantangan, Pemerintah terus mendorong percepatan pembangunan jaringan internet ke seluruh wilayah di Indonesia. Pemerintah juga melakukan kerjasama dengan pelaku bisnis digital untuk memberikan akses seluas mungkin sehingga para pelaku UMKM dapat terintegrasi ke platform digital untuk menciptakan ekosistem ekonomi digital yang semakin kuat.

"Upaya pemulihan ekonomi membutuhkan kerja sama dan kemitraan kuat antar negara pada tingkat bilateral, regional, dan global. Perkembangan teknologi digital akan berperan signifikan untuk menggerakkan ekonomi mulai dari sektor e-commerce hingga fintech," pungkasnya.


Hide Ads