Sandiaga Ungkap Bisnis yang Lagi Moncer di Tengah Corona, Apa Itu?

Sandiaga Ungkap Bisnis yang Lagi Moncer di Tengah Corona, Apa Itu?

Trio Hamdani - detikFinance
Selasa, 13 Jul 2021 20:05 WIB
Ini Kiat-kiat Sukses Bisnis Kuliner dari Sandiaga Uno
Foto: detikcom
Jakarta -

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno membeberkan bisnis yang lagi moncer di tengah pandemi virus Corona (COVID-19), yakni sektor ekonomi syariah yang sedang mengalami pertumbuhan signifikan.

Fakta tersebut dinilai menjadi bukti besarnya potensi ekonomi syariah untuk mencetak peluang usaha sekaligus lapangan kerja di masa depan.

Menurutnya ekonomi syariah sedang melewati tahap yang sangat strategis, mengingat masih mampu tumbuh di tengah pandemi COVID-19. Hal itu dibuktikannya dari segi kinerja ekonomi syariah secara umum yang tumbuh 5,72% sejak 2019.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertumbuhan tersebut dipaparkan Sandiaga Uno ditopang oleh makanan halal, fesyen, pertanian, dan sejumlah lini sektor ekonomi syariah.

"Potensi pasar industri halal saya melihat bahwa kita kembali kepada yang menjadi kebutuhan pokok," katanya dalam webinar Gunadarma Sharia Economic Event bertajuk 'Kiat Sukses Berbisnis Peluang dan Tantangan yang Dihadapi Para Pelaku Usaha di Masa Pandemi', Selasa (13/7/2021).

ADVERTISEMENT

"Bahwa penduduk muslim dunia akan terus berkembang, mencapai 1,84 miliar pada tahun 2018, pada tahun 2030 menjadi hampir sepertiga dari total populasi dunia. Mereka akan membutuhkan produk-produk halal dan thoyib," lanjut Sandiaga.

Oleh karena itu, dia menegaskan perekonomian syariah harus bisa memetakan peluang usaha senilai lebih dari US$ 250 miliar.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu pun berharap kalangan muda dapat mengambil peluang sekaligus menjadi pemain sentral dalam ekosistem perekonomian syariah dunia.

"Saya melihat bahwa estimasi konsumsi umat muslim ada US$ 2,2 triliun, ini luar biasa sekali, ini dua kali besarnya dari ekonomi Indonesia. Saya yakin ini akan menembus jumlah US$ 3 juta pada tahun 2024," jelasnya.

"76% dari 260 juta jiwa rakyat Indonesia, konsumsinya mencapai US$ 220 miliar dari produk dan jasa halal, atau pertumbuhannya diartikulasikan sebesar 5,3 persen per tahun," lanjut Sandiaga.

Lanjut dia, ekonomi syariah merupakan simbol ekonomi yang berkeadilan, bisa memberikan pemerataan, keberlanjutan dan keberpihakan ekonomi kepada masyarakat.

"Satu peluang yang sangat dinanti-nantikan oleh masyarakat, menghadirkan perekonomian yang berkeadilan," papar Sandiaga Uno.

Sandiaga menjelaskan lebih lanjut, Indonesia kini dihadapkan dengan situasi Vuca atau volatility, uncertanty, complexity and abiguity. Terkait hal tersebut, dia berharap semua pihak bisa meningkatkan tiga hal, yaitu inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.

Menurutnya inovasi meliputi peningkatan adaptasi teknologi untuk menciptakan peluang usaha sekaligus mencetak lapangan kerja.

"COVID-19 memaksa kita untuk meningkatkan keterampilan, bukan hanya berjualan online, tapi juga bisa menciptakan konten-konten kreatif yang meyakinkan," ujarnya.

Hal selanjutnya adalah adaptasi. Dia mengajak seluruh pihak dapat beradaptasi terhadap protokol kesehatan. Terlebih masyarakat ekonomi syariah yang menurutnya identik dengan Cleanliness, Health, Safety dan Environment Sustainability (CHSE).

"Dan terakhir kolaborasi, selama ini kita didominasi oleh kompetisi, saatnya kita berkolaborasi. Kita berharap agar Gunadarma Sharia Economic Event ini dapat memberikan inspirasi kepada entrepreneur dan calon entrepreneur," tuturnya.

"Mudah-mudahan ini sebuah momentum kita memberi semangat, memberi suatu motivasi dan optimisme, menghadirkan keberkahan dan menjadi energi untuk kita semakin bersemangat untuk bangkit memajukan perekonomian Indonesia," tambahnya.

Sandiaga pun berpesan kepada para mahasiswa untuk terus optimis menghadapi tantangan di tengah pandemi COVID-19. Sebab, krisis ekonomi serta beragam keterbatasan yang dihadapi dapat membentuk karakter seorang entrepreneur yang mumpuni.

"Saya sendiri, DNA-nya adalah entrepreneur, saya lahir dan besar sebagai entrepreneur karena krisis ekonomi, dari krisis ke krisis membawa saya kepada tantangan baru," ungkapnya.

"Pada suatu krisis di tahun 1997 saya memulai usaha dan Alhamdulillah usaha saya sekarang menjadi usaha yang stabil dengan membuka lapangan kerja bagi 30.000 karyawan di seluruh Indonesia," jelas Sandiaga.

Dirinya yang kini bertugas di Kemenparekraf katanya ingin terus berkontribusi. Tujuannya agar masyarakat, terutama para pelaku ekonomi, anak-anak muda yang merupakan masa depan bangsa dapat terus bergerak menjadi pemenang.

"Jangan menjadi kaum rebahan, tapi jadilah agen perubahan," tegasnya

"Bangkit di saat sulit, menang melawan COVID-19, together Gunadarma yes, we can do it," tutup Sandiaga.


Hide Ads