Mendag Bahas Kerja Sama Suplai dan Distribusi Vaksin COVID-19 dengan AS

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Kamis, 15 Jul 2021 11:50 WIB
Foto: Dok. Kemendag
Jakarta -

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi membahas kerja sama soal suplai dan distribusi vaksin COVID-19 dalam kunjungan kerjanya ke Amerika Serikat. Di sana, Lutfi meyakinkan berbagai pihak di AS kunci pemulihan ekonomi Indonesia adalah suplai dan distribusi vaksin COVID-19.

Varian baru COVID-19 jenis delta menyebabkan peningkatan secara eksponensial pasien COVID-19 di dalam negeri. Selain Pfizer dan Jhonson & Jhonson, vaksin jenis mRNA diharapkan dapat menjadi solusi Indonesia melawan varian delta tersebut.

"Prioritas Pemerintah Indonesia dalam penanganan pandemi COVID-19 adalah terjaminnya ketersediaan dan distribusi vaksin COVID-19. Mengupayakan terjaminnya ketersediaan dan distribusi vaksin akan menjaga kelancaran program vaksinasi dengan 208,2 juta target sasaran vaksinasi nasional. Diperlukan vaksin sebanyak 426 juta dosis untuk menyelesaikan seluruh vaksinasi COVID-19 di akhir tahun 2021. Kerja sama semua pihak dalam penanganan COVID-19 sangat diharapkan," ujar Lutfi dalam keterangannya, Kamis (15/7/2021).

Upaya Lutfi mendapatkan suplai vaksin dari AS ini terus dilakukan secara maraton. Bersama Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dan CEO Indonesia Investment Authority (INA) Ridha Wirakusumah, Lutfi menggelar pertemuan dengan Managing Director of Development Policy and Partnership Bank Dunia Mari Elka Pangestu.

Menurut Lutfi, Bank Dunia sepakat bahwa kunci pemulihan ekonomi nasional bergantung pada pelaksanaan vaksinasi COVID-19.Lutfi dan World Bank berkomitmen akan terus bekerja sama dalam penanganan COVID-19 dan dalam pengembangan sektor sistem kesehatan.

Sehari sebelumnya (12/7), Lutfi bertemu Managing Director International Finance Corporation (IFC) Makhtar Diop. Pertemuan membahas kerja sama pendanaan untuk meningkatkan supply chain vaksin berbasis messenger RNA (mRNA) ke Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, Lutfi menekankan pentingnya peningkatan suplai vaksin yang dikembangkan berdasarkan teknologi mRNA untuk menghadapi varian delta COVID-19.

"Vaksin yang dikembangkan berdasarkan teknologi messenger RNA (mRNA) merupakan solusi untuk melawan varian COVID-19 terbaru, sehingga sangat penting bagi Indonesia untuk mempercepat suplai vaksin berbasis mRNA tersebut," tambah Lutfi.

Lanjut halaman berikutnya.




(fdl/fdl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork