Dalam kesempatan itu, Faisal Basri juga mengkritik kebijakan pemerintah yang membuka pintu untuk para pekerja asing khususnya dari China. Padahal, Indonesia tengah berupaya melawan pandemi COVID-19.
"Di tengah pandemi, kita welcome sekali terhadap pekerja China," katanya.
Faisal kemudian mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS). Dari situ, tampak jumlah pengunjung asing yang cukup banyak melewati Bandara Sam Ratulangi. Sementara, pengunjung asing yang melalui Bandara Ngurah Rai sangat sedikit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari data tersebut, jumlah pengunjung asing yang melalui Bandara Sam Ratulangi tercatat 433 orang pada Januari 2021, Februari 1.027 orang, Maret 2.513 orang, April 2.685 orang, Mei 1.015 orang.
Sementara, yang melalui Bandara Ngurah Rai untuk Januari 2 orang, Februari 12 orang, Maret 3 orang, April 9 orang dan Mei 8 orang.
"Mei cuma 8 yang ke Bali, tapi yang ke Sam Ratulangi 1.015, ribu-ribu terus tiap bulan, kita biarkan ini. Pemerintah China bereaksi kemarin, dia bilang ya dibolehkan sama pemerintah Indonesia gitu, OK-OK aja. Jadi di mana ini sense of crisis-nya?" ujarnya.
Ia pun mempertanyakan, langkah Indonesia yang memuja investasi di tengah pandemi. Padahal, Indonesia tak dapat apa-apa dari investasi tersebut.
"Apakah di tengah pandemi kita masih memberhalakan investasi, atas nama investasi yang sebetulnya juga kita tidak dapat apa-apa," ujar Faisal Basri.
(acd/ara)