Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sejumlah arahan kepada jajaran kementerian dan lembaga (K/L) dalam rapat terbatas (ratas) mengenai evaluasi PPKM Darurat kemarin Jumat (16/7/2021).
Ada beberapa hal yang dia soroti, mulai dari program vaksinasi, pasokan oksigen hingga perpanjangan PPKM Darurat.
Pertama, Jokowi menyoroti vaksinasi COVID-19. Berdasarkan data yang ia dapatkan, vaksin dan bulk yang sudah masuk Indonesia sebanyak 137 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Padahal yang sudah disuntikkan dalam vaksinasi itu kurang lebih 54 juta. Artinya stok yang ada, baik mungkin di Bio Farma maupun di Kementerian Kesehatan atau mungkin di provinsi, di kabupaten, di kota, di rumah sakit, di puskesmas-puskesmas terlalu besar," kata Jokowi.
Ia meminta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mempercepat distribusi vaksin yang ada.
Kedua, berkaitan dengan oksigen. Jokowi mendapat informasi banyak pabrik yang masih bisa ditambah kapasitas produksinya.
"Ada juga pabrik yang off yang bisa di-on-kan tetapi membutuhkan pembiayaan. Ini tolong juga dicarikan solusinya karena memang apapun kita harus menyiapkan diri apabila betul-betul ada lonjakan dan kebutuhan oksigen bisa terpenuhi. Dari dalam negeri sebetulnya kalau kita gerakan semua cukup," katanya.
Ketiga, berkaitan dengan lokasi vaksinasi COVID-19. Bali sudah menyuntikkan 81% dosis dan DKI Jakarta sudah 72%.
"Kemudian provinsi mana yang sekarang harus kita fokuskan. Menurut saya tiga yaitu jawa barat, jawa tengah, banten. Karena ini baru 12%. Jawa Barat 12%, Jawa Tengah 14%, Banten 14%. Sehingga Jawa segera masuk ke herd immunity kita harapkan di Agustus akhir atau paling lambat pertengahan September," katanya.
Berlanjut ke halaman berikutnya.