Pihaknya pun juga sudah meminta kemudahan impor bahan baku obat. Andreas mengatakan 90% bahan baku obat memang harus diimpor. Saat ini, dukungan dari Bea Cukai juga sudah didapatkan di Bandara Soekarno-Hatta sebagai tempat kedatangan impor bahan baku.
"Minggu lalu sempat terkendali bahan baku beberapa produk impor obat, tapi sudah solve, karena waktu itu sempat ada problem terkait sistem di sana," kata Andreas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andreas mengatakan apabila kelangkaan masih terjadi, pihaknya saat ini memang butuh waktu untuk melakukan proses penyediaan obat. Dia menjamin 2-3 minggu ke depan, kelangkaan obat tak akan lagi terjadi di Indonesia.
Beberapa obat pun ada yang masih harus diimpor sebagai barang jadi, menurut Andreas untuk mendapatkannya cukup sulit saat ini. Pasalnya, importir obat di Indonesia juga mesti bersaing dengan importir obat dari negara lain untuk bisa mendapatkan obat yang bisa diimpor.
Meski begitu, dia mengatakan pemerintah melalui Kementerian Kesehatan juga ikut membantu melobi beberapa produsen obat luar negeri.
"Kita harus berebut. Karena yang butuh obat tersebut tidak hanya di Indonesia, jadi kita harus bisa melobi prinsipal luar negeri," ujar Andreas.
(hal/ara)