Upaya Kemenves ini, ditambahkan Ikmal juga akan ditopang dengan sejumlah insentif berupa tax holidays, tax allowance, pembebasan bea masuk buat impor mesin dan bahan baku.
Adapula super deduction tax bagi investor yang menyerap banyak tenaga kerja, menyelenggarakan program vokasi sampai mendorong aspek peneilitian dan pengembangan.
Direktur Eksekutif Apindo Agung Pambudi pun turut mengapresiasi langkah agresif Kemenves dalam mendatangkan investasi kala pandemi kini. Menurutnya, mendatangkan investasi memang jadi salah satu hal yang mendesak dalam kondisi seperti ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemenves memang harus agresif untuk menarik investasi untuk penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan nilai tambah ekonomi agar dapat bangkit dari keterpurukan akibat pandemi," ungkapnya.
Implementasi UU Cipta Kerja dinilai Agung juga menjadi poin krusial dalam pertumbuhan ekonomi nasional dari aspek realisasi investasi. Sementara terkait pandemi, Agung menilai upaya vaksinasi untuk menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity) jadi hal yang utama. Sinergi dua hal ini yang disebut Agung merupakan kunci untuk akselerasi ekonomi dalam kondisi pandemi.
"Investasi yang masuk saat ini akan butuh waktu direalisasikan, misalnya dalam hal administrasi, infrastruktur, dan kelembagaanya. Sehingga harapannya saat pandemi bisa diatasi dengan program vaksin yang akan ada tambahan aktivitas eknoomi riil setelahnya," jelas Agung.
Apalagi sejumlah sektor industri yang jadi fokus Kemenves seperti manufaktur berorientasi ekspor, farmasi, otomotif, infrastruktur pertambangan memang butuh waktu yang relatif tak sebentar untuk beroperasi. Sehingga saat ini Kemenves memang dituntut untuk terus agresif menarik investasi
Di sisi lain Kemenves juga diharapkan bisa mendorong investasi di sektor inovasi dan teknologi, karena sektor ini akan dapat memberikan nilai tambah dalam jangka panjang, sekaligus meningkatkan daya saing industri nasional.
(dna/dna)