Meski masih diadang pandemi, Kementerian Investasi (Kemenves) masih gencar menarik investasi asing ke tanah air. Ini dilakukan salah satunya guna menjaga pertumbuhan ekonomi. Terbitnya Undang-Undang (UU) Cipta Lapangan Kerja atau Omnibus Law menjadi salah satu daya buat Kemenves bergerak cepat menarik investor.
Teranyar, lembaga yang dikomandoi Bahlil Lahadalia ini berhasil mendatangkan investasi anyar dari salah satu perusashaan pangan global Cargill senilai US$ 350 juta untuk jangka waktu sampai tiga tahun mendatang.
Rencana investasi ini terdiri atas perluasan usaha US$ 50 juta, pabrik pengolahan jagung di Jawa Timur senilai US$ 100 juta yang akan beroperasi secara komersial pada awal 2022, dan fasilitas kilang minyak kelapa sawit di Lampung senilai US$ 200 juta yang telah dimulai dan ditargetkan selesai dibangun pada akhir 2022.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mengapresiasi kehadiran Cargill yang sudah cukup lama di Indonesia dan telah berkontribusi memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak. Tim Kementerian Investasi siap membantu merealisasikan rencana investasi Cargill selanjutnya," kata Bahlil pekan lalu.
Di tengah pandemi, kinerja Kemenves sejatinya masih ciamik. Tahun lalu, Kemenves berhasil merealisasikan investasi senilai US$ 56,9 miliar atau setara 101,1 persen dari target realisasi senilai Rp56,3 miliar. Adapun sampai kuartal I-2021 realisasi investasi tercatat US$ 15,1 miliar atau setara 24,4 persen dari target US$ 62 miliar.
Secara terpisah Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kemenves,.Ikmal Lukman menjelaskan, sejak tahun lalu Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) juga telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) yang khusus bertugas memfasilitasi dan memberikan layanan end-to-end bagi investor yang akan melakukan relokasi terkait hambatan perang dagang dan pandemi.
"Satgas ini dibentuk untuk memanfaatkan peluang relokasi akibat perang dagang dan pandemi, kami juga akan memfasilitasi dan menyediakan layanan atau merelokasi layanan bisnis ke Indonesia. Sampai saat ini ada 162 perusahaan yang berminat merelokasi investasi dari luar Tiongkok ke Indonesia," ungkap Ikmal.
Adapun secara umum, Ikmal menjelaskan pihaknya juga akan mendorong sejumlah upaya untuk lebih aktif menarik investor ke Indonesia. Mulai dari mempermudah akses perizinan dan perbankan, sampai memberikan layanan komperhensif kepada investor hingga mereka mulai melakukan produksi.
Bersambung ke halaman selanjutnya.