RI Geber Investasi Meski Diganyang Pandemi, Begini Jurusnya

RI Geber Investasi Meski Diganyang Pandemi, Begini Jurusnya

Siti Fatimah - detikFinance
Jumat, 23 Jul 2021 11:02 WIB
Investasi
Foto: shutterstock
Jakarta -

Meski masih diadang pandemi, Kementerian Investasi (Kemenves) masih gencar menarik investasi asing ke tanah air. Ini dilakukan salah satunya guna menjaga pertumbuhan ekonomi. Terbitnya Undang-Undang (UU) Cipta Lapangan Kerja atau Omnibus Law menjadi salah satu daya buat Kemenves bergerak cepat menarik investor.

Teranyar, lembaga yang dikomandoi Bahlil Lahadalia ini berhasil mendatangkan investasi anyar dari salah satu perusashaan pangan global Cargill senilai US$ 350 juta untuk jangka waktu sampai tiga tahun mendatang.

Rencana investasi ini terdiri atas perluasan usaha US$ 50 juta, pabrik pengolahan jagung di Jawa Timur senilai US$ 100 juta yang akan beroperasi secara komersial pada awal 2022, dan fasilitas kilang minyak kelapa sawit di Lampung senilai US$ 200 juta yang telah dimulai dan ditargetkan selesai dibangun pada akhir 2022.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami mengapresiasi kehadiran Cargill yang sudah cukup lama di Indonesia dan telah berkontribusi memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak. Tim Kementerian Investasi siap membantu merealisasikan rencana investasi Cargill selanjutnya," kata Bahlil pekan lalu.

Di tengah pandemi, kinerja Kemenves sejatinya masih ciamik. Tahun lalu, Kemenves berhasil merealisasikan investasi senilai US$ 56,9 miliar atau setara 101,1 persen dari target realisasi senilai Rp56,3 miliar. Adapun sampai kuartal I-2021 realisasi investasi tercatat US$ 15,1 miliar atau setara 24,4 persen dari target US$ 62 miliar.

ADVERTISEMENT

Secara terpisah Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kemenves,.Ikmal Lukman menjelaskan, sejak tahun lalu Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) juga telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) yang khusus bertugas memfasilitasi dan memberikan layanan end-to-end bagi investor yang akan melakukan relokasi terkait hambatan perang dagang dan pandemi.

"Satgas ini dibentuk untuk memanfaatkan peluang relokasi akibat perang dagang dan pandemi, kami juga akan memfasilitasi dan menyediakan layanan atau merelokasi layanan bisnis ke Indonesia. Sampai saat ini ada 162 perusahaan yang berminat merelokasi investasi dari luar Tiongkok ke Indonesia," ungkap Ikmal.

Adapun secara umum, Ikmal menjelaskan pihaknya juga akan mendorong sejumlah upaya untuk lebih aktif menarik investor ke Indonesia. Mulai dari mempermudah akses perizinan dan perbankan, sampai memberikan layanan komperhensif kepada investor hingga mereka mulai melakukan produksi.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Upaya Kemenves ini, ditambahkan Ikmal juga akan ditopang dengan sejumlah insentif berupa tax holidays, tax allowance, pembebasan bea masuk buat impor mesin dan bahan baku.

Adapula super deduction tax bagi investor yang menyerap banyak tenaga kerja, menyelenggarakan program vokasi sampai mendorong aspek peneilitian dan pengembangan.

Direktur Eksekutif Apindo Agung Pambudi pun turut mengapresiasi langkah agresif Kemenves dalam mendatangkan investasi kala pandemi kini. Menurutnya, mendatangkan investasi memang jadi salah satu hal yang mendesak dalam kondisi seperti ini.

"Kemenves memang harus agresif untuk menarik investasi untuk penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan nilai tambah ekonomi agar dapat bangkit dari keterpurukan akibat pandemi," ungkapnya.

Implementasi UU Cipta Kerja dinilai Agung juga menjadi poin krusial dalam pertumbuhan ekonomi nasional dari aspek realisasi investasi. Sementara terkait pandemi, Agung menilai upaya vaksinasi untuk menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity) jadi hal yang utama. Sinergi dua hal ini yang disebut Agung merupakan kunci untuk akselerasi ekonomi dalam kondisi pandemi.

"Investasi yang masuk saat ini akan butuh waktu direalisasikan, misalnya dalam hal administrasi, infrastruktur, dan kelembagaanya. Sehingga harapannya saat pandemi bisa diatasi dengan program vaksin yang akan ada tambahan aktivitas eknoomi riil setelahnya," jelas Agung.

Apalagi sejumlah sektor industri yang jadi fokus Kemenves seperti manufaktur berorientasi ekspor, farmasi, otomotif, infrastruktur pertambangan memang butuh waktu yang relatif tak sebentar untuk beroperasi. Sehingga saat ini Kemenves memang dituntut untuk terus agresif menarik investasi

Di sisi lain Kemenves juga diharapkan bisa mendorong investasi di sektor inovasi dan teknologi, karena sektor ini akan dapat memberikan nilai tambah dalam jangka panjang, sekaligus meningkatkan daya saing industri nasional.


Hide Ads