Praktik kartel krematorium jenazah virus Corona (COVID-19) bikin heboh. Bayangkan saja, ada oknum yang mematok tarif hingga Rp 80 juta per jenazah. Hal tersebut diungkap oleh pengusaha jalan tol sekaligus Pembina Yayasan Daya Besar Krematorium Cilincing, Jakarta Utara, Jusuf Hamka.
Fakta tersebut terungkap mulanya ketika korban kartel krematorium, Martin menulis keluh kesahnya karena keluarganya diperas. Kemudian Martin menelpon Jusuf Hamka.
"Itu kan mula-mula Martin menulis karena keluarganya diperas dan kemudian Martin telpon saya, terus semua telpon saya, akhirnya saya terpanggil karena saya berasa di luar nalar saya gitu, kok ada orang yang tega-teganya," kata Jusuf Hamka kepada Tim Blak-blakan detik.com, Kamis (22/7/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terus saya banyak mendapatkan keluhan dari saudara-saudara kita umat Buddha, umat Kristen, umat Hindu bahwa sekarang ini mahal sekali, paling murah kalau ada Rp 20 juta-25 juta, itu pun harus cepat, kalau nggak diambil orang slot-nya. Terus kemudian bisa naik Rp 30-40-50 sampai Rp 80 juta," lanjutnya.
Menurutnya praktik kartel tersebut di luar nalar. Dia pun heran kenapa biaya kremasi bisa jadi semahal itu. Sementara dirinya tak mungkin meminta krematorium yang melambungkan harga untuk menurunkan harga.
"Mungkin mereka menganggap ini adalah bagian bisnis tetapi kita lupa negara kita ini kan sedang berduka. Semua ini kita sedang susah, jangan lah mengail di air keruh, mengambil kesempatan dalam kesempitan, toleransi lah sedikit," tuturnya.
Kemudian dia membuat video untuk mengungkap adanya fakta kartel krematorium yang mematok harga selangit.
"Akhirnya saya keluarkan statement saya begitu. Saya langsung bagikan ke 4-5 orang tokoh-tokoh Buddhis, tokoh-tokoh Hindu, sama tokoh-tokoh Kristen supaya mereka aware bahwa mereka tidak sendiri. Saya bersama teman-teman umat Nasrani, umat Buddha dan umat Hindu," papar Jusuf Hamka.
Tak disangka video tersebut menjadi viral. Padahal niatnya membuat video tersebut untuk memberitahu orang-orang yang kesulitan melakukan kremasi jenazah COVID-19 bisa datang ke tempatnya.
Kartel krematorium itu pun sampai ke tangan Hotman Paris dan pengacara kondang itu langsung meminta Kapolri mengusutnya.
"Alhamdulillah Bang Hotman Paris ternyata meminta Kapolri untuk bawa ke ranah hukum dan saya dengar si penulis yang kemarin korban keluarganya kena yaitu saudara Martin, semalam sudah didatangi kepolisian untuk diperiksa di BAP di rumahnya sebagai saksi," tambah Jusuf Hamka.
(toy/das)