Sederet Jebolan UI yang Jadi 'Jagoan' Ekonomi di RI

Sederet Jebolan UI yang Jadi 'Jagoan' Ekonomi di RI

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Minggu, 25 Jul 2021 22:30 WIB
Kampus Universitas Indonesia (dok. Istimewa)
Foto: Kampus Universitas Indonesia (dok. Istimewa)
Jakarta -

Universitas Indonesia (UI) merupakan salah satu kampus bergengsi di Indonesia. Meski selama sepekan ke belakang jadi perbincangan karena insiden rektor merangkap komisaris, predikat UI sebagai kampus unggulan belum pudar.

Sebagai kampus unggulan, lulusan UI pun cukup layak diacungi jempol. Di dunia perekonomian Indonesia misalnya, UI banyak membuahkan tokoh-tokoh top di Indonesia, beberapa di antaranya juga eksis menjabat peran penting di pemerintahan.

Sebut saja nama Sri Mulyani Indrawati yang kini menjadi Menteri Keuangan. Dia merupakan lulusan UI, dirinya kuliah dan menyelesaikan pendidikan ekonominya pada 1981-1986. Setelah merampungkan gelar Sarjana Ekonomi, Sri Mulyani melanjutkan pendidikannya untuk memperoleh gelar Master dan Doctor di bidang ekonomi dari University Illinois at Urbana-Champaign pada 1992.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedikit cerita unik dari Sri Mulyani, saat hadir dalam acara Wisuda dan Dies Natalis UI, Sabtu (3/2/2018) silam dia bercerita masa-masa saat kuliah di UI dulu. Dia mengatakan dirinya adalah orang desa yang masuk ke kota.

Sri Mulyani menceritakan, saat pindah ke Jakarta memang ada perbedaan karena Jakarta adalah kosmopolitan. Keterbukaan informasi sangat besar, dia mengaku kuliah di UI membuka wawasannya dengan sangat luas.

ADVERTISEMENT

"Tahun 81 itu saya enggak kuliah di Depok, tapi di Salemba karena waktu itu belum pindah. Saya dulu dari Semarang jadi orang desa masuk ke kota," ujar dia di Kampus UI, Depok.

Karirnya setelah lulus dari UI juga cukup mentereng, dia pernah memegang jabatan di tingkat internasional, tepatnya menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia di tahun 2010-2016.

Selain Sri Mulyani, ada juga Bambang Brodjonegoro. Dia merupakan sosok yang tidak asing pada dunia perekonomian Indonesia. Bambang pun pernah beberapa kali masuk ke dalam kabinet, mulai dari jadi Menteri Keuangan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, hingga Menteri Riset dan Teknologi.

Di UI Bambang kuliah di fakultas Ekonomi jurusan Ekonomi Pembangunan dan Ekonomi Regional. Sebagai lulusan terbaik berprestasi angkatan 1990, dia bertolak ke Amerika Serikat dan melengkapi gelar magister S2 jurusan Tata Transportasi dan Ekonomi Pembangunan di University of Illinois at Urbana-Champaign pada 1993.

Berlanjut gelar doktor S3 untuk studi Ilmu Regional dan Ekonomi Pembangunan, di kampus yang sama pada 1997. Saat usianya menginjak 31 tahun, dia telah meraih dua gelar doktor.

Nampaknya kehidupan kampus belum ingin ditinggalkan Bambang, lepas dari Illinois, dia kembali ke UI untuk memulai karir. Dia menjadi pengajar di Fakultas Ekonomi dengan keahlian ilmu regional dan ekonomi pembangunan.

"Sejak lulus dari S3, saya berkarir di UI selama hampir 12 tahun," ujarnya saat berbincang dengan detikcom di kediamannya, Jakarta, Senin (27/10/2014).

Karir pria kelahiran 3 Oktober 1966 ini kemudian merangkak naik dari Kepala Program Studi, Ketua Jurusan, hingga Dekan Fakultas Ekonomi. Bambang saat ini merupakan Guru Besar Ekonomi UI.

Di samping itu, Bambang juga aktif mengikuti berbagai organisasi yang terkait dengan keahliannya. Salah satunya adalah Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) FEUI.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Selain menjadi pejabat, lulusan UI ada juga yang masih menekuni bidang akademis dan menjadi ekonom. Faisal Basri salah satunya. Bahkan sampai sekarang pun masih mengajar alias menjadi dosen di Fakultas Ekonomi Bisnis UI.

Pria yang dikenal dengan kritiknya yang keras ini menyelesaikan gelar sarjananya di UI pada tahun 1985, dia merupakan jebolan Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Kemudian dia melanjutkan pendidikan ke Amerika Serikat, dan mendapatkan gelar Master of Arts bidang ekonomi dari Vanderbilt University pada tahun 1988.

Faisal Basri pernah diamanatkan menjadi Ketua Jurusan ESP (Ekonomi dan Studi Pembangunan) FEBUI pada 1995-1998, lalu Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Perbanas Jakarta di tahun 1999-2003. Dia juga menjadi salah satu pendiri lembaga think tank Institute for Development of Economics & Finance (Indef) pada 1995.

Namanya makin dikenal ketika diminta menjadi Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas oleh Menteri ESDM yang kala itu dipimpin Sudirman Said pada tahun 2014. Dia mengemban tugas untuk melakukan reformasi tata kelola minyak dan gas. Faisal menjadi salah satu tokoh yang membongkar praktik mafia migas.

Di dunia bisnis, jebolan UI juga tak kalah harum namanya. Salah satu tokoh kenamaan lulusan UI yang jadi pengusaha adalah Chairul Tanjung. Uniknya, di UI dia tidak mempelajari ekonomi atau bisnis melainkan kuliah di Fakultas Kedokteran Gigi. Chairul kuliah di UI mulai dari tahun 1981 dan lulus 1987.

Meski kuliah kedokteran, bakat berbinisnya justru terasah saat jadi mahasiswa. Ketika kuliah dia mencoba banyak usaha. Tapi kuliahnya pun tetap berjalan dengan baik, bahkan mendapat penghargaan sebagai Mahasiswa Teladan Tingkat Nasional 1984-1985.

Berbagai usaha dilakukannya demi memenuhi kebutuhan kuliah. Mulai dari berjualan buku kuliah, kaos, dan fotokopi di kampus. Pria yang juga akrab disapa CT ini juga pernah mendirikan sebuah toko peralatan kedokteran dan laboratorium di bilangan Senen, Jakarta Pusat.

Singkat cerita kini dia merupakan pendiri dan pemimpin CT Group, konglomerasi bisnis yang terdiri dari berbagai unit usaha. Mulai dari ritel, keuangan, media, hingga properti.


Hide Ads