Indonesia kembali digemparkan dengan kasus kebocoran data pribadi (data leakge) yang kini melibatkan 2 juta nasabah bank BRI Life seharga US$ 7.000 atau setara dengan Rp 101,5 juta (asumsi kurs Rp 14.500).
Corporate Secretary BRI Life Ade Nasution mengungkapkan, saat ini pihaknya bersama dengan tim independent spesialisasi di bidang cyber security tengah melakukan penelusuran jejak digital dalam rangka investigasi.
"BRI Life terus melakukan upaya maksimal untuk melindungi data pemegang polis melalui penerapan tata kelola teknologi informasi dan tata kelola data sesuai ketentuan dan standar serta peraturan perundang-undangan yang berlaku," kata Ade dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (27/6/2021).
Kasus kebocoran data terjadi tak hanya sekali saja. Berikut ini beberapa kasus kebocoran data yang pernah terjadi di Indonesia:
1. Data BPJS Kesehatan 297 Juta Diduga Bocor
Pada pertengahan Mei 2021 lalu, data BPJS Kesehatan diduga kuat bocor sebanyak 297 juta. Hal tersebut diyakini oleh Kemendagri, Kementerian Kominfo juga langsung melakukan penelusuran. Kominfo menyebut data tersebut identik dengan data BPJS Kesehatan.
"Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan bahwa sampel data diduga kuat identik dengan data BPJS Kesehatan. Hal tersebut didasarkan pada struktur data yang terdiri dari noka (nomor kartu), kode kantor, data keluarga/data tanggungan, dan status pembayaran yang identik dengan data BPJS Kesehatan," ujar juru bicara Kementerian Kominfo, Dedy Permadi, dalam keterangannya, Jumat (21/5/2021).
Saat itu, Kominfo menyebut sampel data WNI yang bocor bukan berjumlah 1 juta, melainkan 100 ribu. "Data sampel yang ditemukan tidak berjumlah 1 juta seperti klaim penjual, namun berjumlah 100.002 data," ujar Dedy.
Data apa lagi yang bocor? Buka halaman selanjutnya.
(dna/dna)