Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengakui penerapan PPKM berdampak pada volume kendaraan di jalan tol. Penurunan tersebut berkisar sampai 40%.
"Saya mendapatkan informasi bahwa selama PPKM kemarin terjadi penurunan lalu lintas yang cukup besar sekitar 40% di empat gerbang tol utama jalan Tol Trans Jawa," ungkap Basuki dalam webinar Intelligence Toll Road System Indonesia, Kamis (29/7/2021).
Dia menuturkan kondisi tersebut sangat ideal dengan adanya penerapan PPKM dan kondisi lalu lintas tol tidak mengalami kemacetan. "Mungkin ini juga satu kondisi yang ideal yang seharusnya kelancaran lalu lintas di jalan tol. Kalau jalan tol macet itu kan bukan jalan tol," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, meski Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) mengalami tekanan berat selama selama pandemi, Basuki berhadap para BUJT dapat meningkatkan efisiensi dengan fasilitas yang ada.
"Meskipun demikian, saya ingin memberikan semangat kepada para BUJT untuk terus meningkatkan efisiensi serta memperbaiki sistem operasi dan struktur biaya, termasuk dengan memanfaatkan teknologi yang telah tersedia," katanya.
Sebelumnya, PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat selama penyekatan PPKM darurat pada 3-20 Juli lalu menurunkan 40% volume kendaraan di jalan tol. Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru menyampaikan mobilitas masyarakat dan aktivitas di ruas jalan tol milik Jasa Marga Group menurun selama periode PPKM darurat.
"Dengan adanya penurunan lalu lintas hampir di seluruh ruas Jalan Tol Jasa Marga Group dalam rangka PPKM darurat Jawa-Bali pada periode 3-20 Juli 2021, kami menilai kebijakan pemerintah ini sangat efektif menekan mobilitas masyarakat, termasuk dalam melakukan perjalanan darat dengan menggunakan jalan tol," ujar Heru dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (27/7/2021).
Dia menyampaikan, lalu lintas ke luar Jakarta di 4 ruang gerbang tol (GT) utama, yakni GT Cikampek Utama, GT Cikupa, GT Ciawi, dan GT Kalihurip, mengalami penurunan rata-rata 40% dibanding lalu lintas harian rata-rata normal.
(ara/ara)