3. Pengusaha Restoran-Kafe
Sejumlah kafe dan restoran di Kota Bandung berencana kibarkan bendera putih. Pasalnya, pandemi COVID-19 hingga PPKM yang terus diperpanjang membuat sektor usaha tersebut terpuruk.
"Pandemi COVID-19 yang berlangsung hingga 17 bulan ini benar-benar telah meluluh lantahkan sektor usaha Kafe dan Restoran. Berbagai upaya telah dilakukan untuk bisa bertahan namun apadaya satu persatu bahkan sudah puluhan usaha kafe dan restoran di Jawa Barat sudah tutup dengan kerugian yang begitu besar-besar," ujar Ketua Harian Asosiasi Kafe dan Restoran (AKAR) Bandung Gan Bondillie dalam keterangan resminya yang diterima detikcom pada Rabu (28/7/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gan mengatakan keterpurukan kafe dan restoran ini menyusul aturan dalam Perwal PPKM darurat yang mana kafe dan restoran masih belum diperbolehkan buka dan hanya melayani take away. Sedangkan dalam Peraturan di daerah, pedagang kaki lima atau warteg masih boleh meski ada pembatasan waktu selama 20 menit.
4. Pengusaha Pariwisata
Sejumlah tempat wisata di Mojokerto serentak mengibarkan bendera putih. Aksi ini dilakukan untuk mengetuk pintu pemerintah, terutama Presiden Joko Widodo, atas keadaan sulit yang mereka alami saat diterapkannya PPKM.
Koordinator Masyarakat Pariwisata dan ekonomi kreatif (Masparekraf) Mojokerto, Wiwit Haryono mengatakan para pengelola ekonomi kreatif merasa terseok-seok dalam menyambung hidup. Bagaimana tidak, saat ladang mereka mencari rezeki ditutup, mereka juga tak mendapatkan bantuan dari pemerintah.
"Ini sudah di titik memprihatinkan, kami mencoba untuk mengetuk hati para pejabat negeri. Awalnya karena adanya dampak penutupan akibat PPKM. Nah menurut kami semakin nggak jelas, habis ada tahap pertama, kelanjutan, perpanjangan dan sebagainya. Itu pun tidak ada kepastian kapan bisa bekerja lagi," kata pria yang akrab disapa Sarko kepada detikcom, Selasa (27/7/2021).
"Sedangkan kami, yang tergabung dalam masyarakat pariwisata dan ekonomi kreatif Mojokerto ini yang core bisnis intinya di pariwisata. Di situ ada UMKM, ada pedagang kaki lima, ada tenaga kerja di lingkup pariwisata dan sebagainya, ini kan macet total," imbuhnya.
(hal/dna)