Ancaman Ekonomi Berdarah-darah Gegara PPKM Diperpanjang (Lagi)

Ancaman Ekonomi Berdarah-darah Gegara PPKM Diperpanjang (Lagi)

Siti Fatimah - detikFinance
Rabu, 04 Agu 2021 05:31 WIB
Sejumlah pengendara kendaraan bermotor menerobos celah penyekatan Jalan Jatibaru Raya saat masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di Tanah Abang, Jakarta, Selasa (3/8/2021). Meski menurut Gubernur Anies Baswedan kasus aktif harian COVID-19 Jakarta menurun hampir 100.000 orang dalam dua pekan terakhir, pemerintah masih memperpanjang PPKM Level 4 hingga 9 Agustus 2021 di Ibukota. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.
Foto: ADITYA PRADANA PUTRA/ADITYA PRADANA PUTRA

Serupa, Director Political Economy & Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan mengatakan, PPKM Level 4 jika berjalan ketat maka otomatis akan memperlambat konsumsi dan ekonomi. Menurutnya, pendapatan masyarakat jelas menurun dan masyarakat akan bergantung pada uluran tangan pemerintah.

"Kalau PPKM berjalan betul maka otomatis akan memperlambat konsumsi, memperlambat ekonomi. Pendapatan perusahaan dan masyarakat akan turun. Karena itu, pemerintah harus memberi bantuan biaya hidup untuk masyarakat yang berpenghasilan harian yang terkena dampak negatif PPKM. Bantuan ini akan menunjang konsumsi masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar tidak turun terlalu tajam," jelas Anthony.

Sama dengan Bhima, Anthony juga memprediksi pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2021 akan kembali minus hingga 0,1%. Sedangkan secara tahunan tumbuh positif namun rendah yaitu 1,2%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi tersebut akan berbeda jika tidak diiringi dengan penurunan kasus. "Tapi, kasus covid juga tidak reda, maka akan makan waktu panjang untuk pemulihan kesehatan dan ekonomi, kalau berlangsung terus seperti begini, tahun 2022 bisa masuk resesi lagi," pungkasnya.



Simak Video "Video Menkeu Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Jadi 4,7-5%"
[Gambas:Video 20detik]

(zlf/zlf)

Hide Ads