Pesawat Kepresidenan Indonesia diganti menjadi merah putih dari sebelumnya dominan biru. Pihak Istana Negara pun membenarkan hal itu.
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan pengecatan pesawat kepresidenan atau BBJ 2 ini sudah direncanakan sejak 2019. Namun, pada 2019 pesawat BJJ 2 belum masuk dalam jadwal perawatan rutin, sehingga yang dicat lebih dulu adalah heli Super Puma dan pesawat RJ. Perawatan rutin pesawat BBJ 2, yang jatuh pada 2021, merupakan perawatan Check C sesuai rekomendasi pabrik.
"Maka tahun ini dilaksanakan perawatan sekaligus pengecatan yang bernuansa merah putih sebagaimana telah direncanakan sebelumnya. Waktunya pun lebih efisien karena dilakukan bersamaan dengan proses perawatan," jelas dia.
Sebenarnya seberapa sering sebuah pesawat mesti dicat ulang dari warna sebelumnya?
Dikutip dari laman Boeing, Rabu (4/8/2021) umumnya, pesawat dicat ulang empat tahun setelah warna yang lama dan biasanya memang sudah terjadwal. Tetapi tidak semua operator pesawat melakukan pengecatan ulang pada body pesawat.
Operator pesawat cenderung lebih memilih mengamplas jika terjadi lecet di lapisan cat yang ada. Mengapa demikian, alasannya karena pengecatan ulang memerlukan biaya tambahan, mulai dari biaya pengecatan, tenaga kerja, cat, keperluan primer, bahan penutup, dan pembuangan bahan habis pakai.
Alasan kedua, karena pada dasarnya pesawat tidak boleh dibebankan lebih dari dua lapis cat. Dengan lebih dari dua lapisan, efisiensi pengoperasian pesawat menurun, pemeriksaan menjadi lebih sulit, dan korosi dapat dimulai pada serpihan yang tertinggal di bawah lapisan atas yang baru.
"Penumpukan cat yang berlebihan menjadi perhatian khusus pada pesawat yang menua, karena penumpukan tersebut dapat menyebabkan kesulitan selama pemeriksaan deretan paku keling dan sambungan pangkuan yang menghubungkan panel badan pesawat," jelas web Boeing.
Selain dicat ulang, ada juga tahap pemolesan ulang. Untuk pemolesan ini mengganti hingga warna dasar pesawat. Namun, ada proses pemeliharaan ekstra, seperti pencucian rutin untuk membersihkan penumpukan oksidasi dari permukaan yang tidak dicat. Kedua aktivitas tersebut membutuhkan investasi yang cukup besar dalam peralatan dan personel buffing.
Namun, pesawat yang dipoles atau pun dicat keduanya perlu dicuci secara teratur untuk menjaga permukaan luarnya. Tetapi, demi penampilan dan citra, tidak jarang pesawat yang dipoles dicuci dua kali lebih sering daripada pesawat yang dicat penuh.
(eds/eds)