Simak! Begini Ramalan Ekonomi RI di Akhir Tahun Setelah Tembus 7%

Simak! Begini Ramalan Ekonomi RI di Akhir Tahun Setelah Tembus 7%

Danang Sugianto - detikFinance
Jumat, 06 Agu 2021 08:00 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani didampingi anggota dewan dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, menyampaikan kerangka kebijakan ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal (KEM PPKF) tahun 2022, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (20/05/2021).
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta -

Ekonomi Indonesia di kuartal II-2021 mengalami pertumbuhan cukup signifikan sebesar 7,07%. Pemerintah pun bersorak atas capaian itu. Lalu bagaimana proyeksi pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun nanti?

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan capaian pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2021 memang cukup signifikan. Namun masyarakat diminta tetap waspada karena ada COVID-19 varian delta. Terutama pada sejumlah sektor yang daya tahannya kurang dengan adanya wabah.

"Kewaspadaan kita masih sangat tinggi terutama karena kita lihat masih ada sektor yang akan terpengaruh karena adanya COVID-19 secara sangat tidak proporsional. Ada sektor yang memiliki resiliensi yang lebih tinggi dan oleh karena itu kita berharap akan terus terjaga," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (5/8/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah akan terus melakukan kajian dan analisa terhadap sejumlah kebijakan yang telah dikeluarkan dalam penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi. Dia berharap ekonomi bisa terjaga positif pada kuartal selanjutnya.

"Diharapkan pemulihan akan semakin merata dari mesin pertumbuhannya tetap terjaga, dari sisi komponen produksinya juga terjaga, dan dari sisi confidence terhadap pengendalian Covid akan bisa terus membuat masyarakat juga bisa mulai melakukan aktivitasnya secara normal," katanya.

ADVERTISEMENT

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto begitu menyambut baik capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2021 yang cukup tinggi. Capaian itu dianggap bisa menjadi tabungan untuk menggenjot ekonomi RI di tahun ini secara penuh.

"Pemerintah melihat kuartal IV adalah potensi untuk kita membalikkan keadaan lagi. Kita perkirakan di kuartal IV secara year on year itu ekonomi karena kita punya tabungan di kuartal II ini 7,07%, maka diharapkan angka 3,7% sampai dengan 4,5% year on year di akhir tahun bisa dicapai," tuturnya.

Capaian pertumbuhan ekonomi tergantung kasus COVID-19. Cek halaman berikutnya.

Airlangga menjelaskan, capaian pertumbuhan ekonomi saat ini sangat bergantung pada kasus COVID-19. Sementara belakangan ini kasus COVID-19 di Indonesia meningkat drastis akibat varian delta.

"Di kuartal III ini sebagai akibat merebaknya varian delta, ini kita lihat tingkat kasus aktif di kuartal III ini naik di atas 500 ribu, sehingga tentu di kuartal III ini kita lihat pertumbuhan ekonomi akan terdampak," terangnya.

Airlangga HartartoMenko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto Foto: Kemenko Perekonomian

Airlangga menjelaskan, ekonomi Indonesia bisa tumbuh 7,07% di kuartal II-2021 ketika kasus aktif COVID-19 di bawah 100 ribu. Sementara di awal kuartal III-2021 kasus aktif sudah tembus di atas 500 ribu.

"Nah diharapkan bahwa angka di atas 500 ribu ini dengan berbagai kegiatan yang dilakukan pemerintah, maka ini bisa ditekan ke bawah kembali dan pemerintah menargetkan bahwa angka kasus aktif ini juga bisa ditekan di bawah 200 ribu," tuturnya.

Airlangga yakin jika kasus aktif COVID-19 bisa ditekan maka laju ekonomi bisa digenjot kembali untuk kuartal IV-2021. Namun kuartal III-2021 cukup berat karena PPKM masih terus dilakukan.

"Pemerintah mendorong PPKM level 4 dan 3 tergantung disiplin masyarakat, dan ini diharapkan pemerintah mendorong vaksinasi di Agustus yang disiapkan 73 dosis dan pemerintah tentu di sektor hilir meningkatkan kapasitas RS dan ketersediaan obat-obatan dan tenaga kesehatan," tuturnya.


Hide Ads