Mantap! LPS Siap Pangkas Lagi Bunga Penjaminan!

Mantap! LPS Siap Pangkas Lagi Bunga Penjaminan!

Anisa Indraini - detikFinance
Jumat, 06 Agu 2021 11:48 WIB
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menurunkan suku bunga penjaminan untuk simpanan rupiah dan valuta asing pada bank umum dan bank perkreditan rakyat (BPR).
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) membuka ruang untuk kembali menurunkan suku bunga penjaminan. Itu dilakukan agar nasabah-nasabah kaya di perbankan mau belanja dan tidak hanya sekadar menikmati bunga tinggi.

"LPS masih punya ruang untuk menurunkan suku bunga penjaminan lebih lanjut. Suku bunga acuan BI saat ini 3,5% kami masih 4%. Kalau keadaan memungkinkan, kami akan turunkan ke level yang lebih mendukung untuk pertumbuhan ekonomi," kata Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) secara virtual, Jumat (6/8/2021).

Penurunan suku bunga penjaminan diharapkan dapat ikut menurunkan suku bunga simpanan. Dengan begitu nasabah menjadi kurang tertarik untuk menyimpan uang di bank dan memilih membelanjakannya untuk mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau bunga deposito bisa ke bawah lagi, dana jumbo saldo di atas Rp 5 miliar itu bisa disalurkan. Artinya orang-orang kaya yang enggan belanja, karena mungkin masih menikmati bunga besar, ketika bunga turun dia tidak enggan lagi belanja sehingga mereka akan mulai belanja lagi. Kalau orang kaya mulai belanja, harusnya ekonomi terdorong," papar Yudhi.

Saat kelompok menengah-atas menambah konsumsi, dampaknya dinilai akan dirasakan juga oleh masyarakat dengan kemampuan ekonomi di bawahnya. Itu membuat ekonomi bergulir lebih cepat dan mendorong pertumbuhan.

ADVERTISEMENT

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo juga mengaku akan terus mempertahankan kebijakan super longgar untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional. Mulai dari terkait suku bunga acuan, hingga likuiditas.

"Kebijakan suku bunga rendah akan kita pertahankan. Kebijakan likuiditas longgar, super longgar akan kami pertahankan, kami lanjutkan terus untuk pemulihan ekonomi," tuturnya.

(aid/dna)

Hide Ads