Louis Vuitton, Merek Milik Miliuner hingga Heboh Bahan Baju DPRD Tangerang

Louis Vuitton, Merek Milik Miliuner hingga Heboh Bahan Baju DPRD Tangerang

Tim detikcom - detikFinance
Rabu, 11 Agu 2021 06:00 WIB
Logo Louis Vuitton LV
Ilustrasi/Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Pemilik merek Louis Vuitton Moet Hennessy (LVMH), Bernard Arnault dan keluarga masuk dalam daftar orang terkaya dunia menurut Forbes. Pundi-pundi kekayaan Arnault dan keluarga tidak lepas dari lonjakan harga saham perusahaan yang dipicu kenaikan penjualan produknya.

Bahkan, yang bikin heboh, pakaian dinas anggota DPRD Tangerang sempat dikabarkan memakai bahan Louis Vuitton. Hal ini pun mengundang reaksi dari berbagai pihak, termasuk perwakilan Louis Vuitton di Indonesia.

Berikut penjelasannya:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Pemiliknya Orang Tajir Sejagat

Berdasarkan Forbes Real-Time Billionaires List per Selasa (10/8/2021), total kekayaan Arnault dan keluarganya bertambah US$ 1,2 miliar atau naik 0,59% menjadi US$ 198,4 miliar atau setara Rp 2,83 kuadriliun (kurs Rp 14.300). Dengan total itu, Arnault

sekeluarga berhasil mengalahkan bos Amazon, Jeff Bezos yang sebelumnya menduduki posisi pertama orang terkaya. Kini kekayaan Jeff Bezos sebesar US$ 193,3 miliar atau setara Rp 2,76 kuadriliun yang turun menjadi peringkat kedua.

ADVERTISEMENT

2. Penjualan LVMH Meroket

Kenaikan harta Arnault tidak lepas dari peningkatan saham perusahaannya belakangan ini. Melonjaknya saham itu didorong oleh kinerja keuangan perusahaan yang semakin meningkat karena penjualan merek fesyennya yang meroket.Penjualan lini fesyen dan

tas tangan oleh Dior, Fendi, dan Louis Vuitton memperkuat pendapatan LVMH pada kuartal II-2021. Pada semester I-2021 LVMH mengantongi laba bersih 5,29 miliar euro atau setara Rp 89 triliun. Angka itu naik sangat drastis dibandingkan periode yang sama di

2020 yang hanya sebesar 522 juta euro.

3. Baju Dinas DPRD Tangerang

Louis Vuitton disebut-sebut masuk dalam pengadaan baju dinas anggota DPRD Kota Tangerang. Kabar itu pun dikonfirmasi langsung oleh Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan (Pokja ULP) Hadi Sudibjo.

Dari informasi yang didapat, bahan dari merek Louis Vuitton digunakan untuk pakaian dinas harian, Lanificio Di Calvino untuk pakaian sipil resmi, Theodore untuk pakaian sipil harian, dan Thomas Crown untuk pakaian sipil lengkap.

Ketua DPRD Kota Tangerang Gatot Wibowo akhirnya buka suara terkait ramainya pengadaan baju dinas bermerek tersebut. Dia menyebut pihak DPRD Kota Tangerang sebetulnya tidak pernah menunjuk atau menyebut merek saat pengadaan baju dinas tersebut.

"Jadi langsung saya jawab, pertama kita tidak pernah tunjuk merek, kita tidak pernah nyebut merek, proses merek itu lahir saya nggak tahu pasti, tapi analisis saya itu bisa saja saat proses lelang," kata Gatot.

Pihak Louis Vuitton Indonesia pun ikut bereaksi terhadap kabar soal bahan baju anggota DPRD Tangerang. Langsung kllik halaman berikutnya.

4. Respons Louis Vuitton Indonesia

Communication Manager Louis Vuitton Indonesia, Eunika Santosa membantah pihaknya pernah menyuplai bahan pakaian ataupun membuat seragam bagi DPRD Kota Tangerang.

"Louis Vuitton tidak ada kerja sama atau relasi (dengan pihak DPRD Kota Tangerang) sebagaimana yang ramai diberitakan," kata Eunika Selasa (10/8/2021).

Pihaknya juga menegaskan bahwa grup LVMH tidak menerima permintaan pembuatan seragam di negara manapun.

"Louis Vuitton tidak ada sektor business seperti itu globally," tambahnya.

"Koleksi kami mostly limited, dengan arahan designer LV for Women Nicolas Ghesquiere, dan untuk koleksi pria oleh Virgil Abloh. Louis Vuitton tidak pernah melakukan produksi dengan quantity besar/massal," jelasnya.

5. Akhirnya Dibatalkan

DPRD Kota Tangerang memutuskan membatalkan pengadaan baju dinas berbahan baju mewah merek Louis Vuitton hingga Thomas Crown yang mencapai harga Rp 675 juta. Keputusan itu diambil setelah mendapatkan
aspirasi dan masukan dari masyarakat.

"Iya jadi tadi kita sudah berdiskusi bermusyawarah bersama dengan teman-teman pimpinan, pimpinan komisi, dan pimpinan fraksi, serta sekretariat DPRD, menimbang segala masukan dan aspirasi dari masyarakat akhirnya kita putuskan pengadaan baju dinas untuk anggaran tahun 2021 ini kita batalkan," kata Ketua DPRD Kota Tangerang, Gatot Wibowo, saat dihubungi, Selasa (10/8/2021).

Gatot mengaku pihaknya juga mendapatkan masukan dari tokoh masyarakat hingga tokoh agama berkaitan dengan pengadaan baju dinas mewah tersebut. Dia pun menegaskan DPRD Kota Tangerang mendengarkan masukan semua pihak.


Hide Ads