Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengawal berbagai program strategis yang ada di Kementan. Terutama yang berkaitan dengan penganggaran.
Menurutnya hal itu bertujuan agar tidak ada kesempatan bagi jajarannya untuk melakukan penyelewengan.
"Saya berharap BPK merasa bahwa Kementan itu adalah anak yang selalu dapat marah tapi juga selalu dapat sayang," ujar dia dalam keterangannya, Rabu (11/8/2021).
Ia menjelaskan pengawalan dan pengawasan itu sejalan dengan fungsi sektor pertanian yang juga merupakan salah satu pendorong pemulihan ekonomi nasional. Termasuk meningkatkan produktivitas dan juga membuka peluang usaha bagi petani milenial.
"Sebab pertanian itu bicara lapangan kerja dan bicara segala aspek, termasuk sosial, politik, agama, bangsa dan hubungan antar negara. Karena itu harus kita jaga betul agar kita tidak kekurangan makanan," katanya.
Kementan pun telah merumuskan 5 langkah strategi untuk ekonomi nasional melalui 5 Cara Bertindak, yakni Peningkatan Kapasitas Produksi, Diversifikasi pangan lokal, penguatan cadangan dan sistem logistik pangan, pengembangan pertanian modern serta Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks).
Terkait hal ini, Pimpinan Pemeriksa Keuangan Negara IV Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, Isma Yatun mengapresiasi kerja keras jajaran Kementan terhadap pengelolaan anggaran yang selama ini dinilai terus mengalami perbaikan. Sehingga, kata Isma, Kementan mampu meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) secara berturut turut.
"Sekali lagi saya sangat mengapresiasi kerja keras yang dilakukan jajaran Kementan, baik itu arahan dari Pak Menteri, dari para pejabatnya dan juga kerja keras dari semua satuan kerjanya baik yang di pusat maupun di daerah," katanya.
Berdasarkan catatan BPK, WTP yang diraih Kementan merupakan yang kelima dengan predikat cukup memuaskan. Meski demikian, kata Isma, BPK juga menyerahkan catatan penting mengenai rekomendasi perbaikan kerja di lingkup Kementan.
"Opini WTP itu merupakan kerja keras dari kementan sendiri bukan karena reward atau hadiah dari BPK. Kami hanya melaksanakan pemeriksaan atas akuntabilitas dari laporan kementan. Berikutnya, kalaupun sudah mendapat WTP, kami memberi catatan masalah yang rekomendasikan untuk segera ditindaklanjuti," katanya.
Perlu diketahui, dalam pemeriksaan ini BPK menggunakan 4 kriteria standar pemeriksaan keuangan negara. Pertama adalah kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi pemerintahan. Kedua adalah kecukupan informasi laporan keuangan. Ketiga kepatutan terhadap ketentuan dan Keempat efektivitas sistem pengendalian Intern.
(hns/hns)