Menteri BUMN Erick Thohir makan siang di sebuah warteg kawasan Jakarta Selatan. Usai makan siang, Erick mengatakan, dalam waktu dekat BUMN akan menjalin kerja sama dengan platform digital yang sudah terhubung bersama pelaku UKM untuk memberikan bantuan pemodalan tanpa agunan.
"Nanti kita sinergikan kerja samanya dengan tadi BUMN yang memang bisa membantu permodalan. Supaya bisa tambah lagi, warteg di DKI semua itu 35 ribu jadi ekosistem yang sehat," kata Erick saat ditemui detikcom di Warung Tegal Mbah Galieh, Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (11/8/2021).
Erick menegaskan pertumbuhan ekonomi tak bisa jika hanya dibangun dari kalangan konglomerat yaitu para pengusaha saja. Menurutnya, warteg dan UKM lainnya menjadi ujung tombak perekonomian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Warteg itu kan ujung tombak dari ekonomi. Kita tidak bisa melihat ekonomi ini hanya berdasarkan membangun dari konglomerat, pengusaha besar. Tetapi yang harus penting adalah yang tidak kalah penting bagaimana ultra mikro dan UMKM harus kita bangun," ujarnya.
dia mencontohkan, di warteg yang ia kunjungi sudah memiliki perputaran uang Rp 3 juta per hari dan cabang warteg di tempat lain berkat dukungan digitalisasi berupa antar pesan makan dan bahan makanan.
"Ekosistem ini sangat luar biasa. Kami BUMN melihat ini sebuah kesempatan untuk terus membangun sebagai lokomotif layanan masyarakat. Daripada kita menjadi menara gading lebih baik kita bersinergi juga dengan para pengusaha muda yang sudah menyiapkan sistem aplikasi dan membantu ibu-ibu bapak-bapak yang usaha di UMKM," imbuhnya.
"Karena itu kita lakukan Holding Ultra Mikro yang di mana BRI, PNM, dan Pegadaian. Kemarin sudah disetujui, alhamdulillah. Dengan itu apa? PNM itu di desa-desa sudah 10 juta nasabah, rata-rata pinjamannya Rp 1 juta sampai Rp 4 juta tanpa anggunan. kita juga sekarang punya BRI, kenapa sekarang BRI nggak kerja sama juga dengan tadi yang namanya warteg-warteg ini," ujar Erick menambahkan.
Selain berbincang dengan pelaku usaha Warteg, Erick juga sempat menjajal makan di tempat dengan batasan waktu 20 menit. Menurutnya, batas waktu tersebut cukup untuk makan di tempat.
"Saya rasa tadi kan gini loh memang mesti ada triknya, sekarang kan bisa pesen lewat ini, aplikasi. Tadi saya rasa makan 20 menit cukup lah, kan ada order langsung makan," pungkasnya.