Taliban berhasil memasuki Ibukota Afghanistan, Kabul pada Minggu (15/8) kemarin. Warga yang saat ini berada di sana berbondong-bondong untuk segera meninggalkan negara dengan julukan 'Graveyard of Empires' itu.
Dikutip dari Aljazeera, Senin (16/8/2021), ratusan penduduk Kabul bergegas ke bank untuk menarik uang dari rekening mereka sesaat pejuang Taliban masuk ke kota.
Warga Afghanistan dan orang asing juga ramai-ramai untuk keluar dari kota itu, menandakan berakhirnya eksperimen Barat selama 20 tahun dalam membangun kembali Afghanistan.
Mereka ketakutan, Taliban dapat menerapkan kembali jenis aturan brutal yang menghilangkan hak-hak perempuan, akhirnya mereka mengantre di mesin ATM untuk menarik tabungan hidup mereka.
Bostan Shah (24), petugas kepolisian di Kandahar yang didapati sedang mengambil gajinya, mengatakan kepada The Associated Press bahwa pemerintah tidak mengambil perannya untuk menyelesaikan masalah warganya.
"Pemerintah tidak menyelesaikan masalah kami," ujar Shah.
Polisi lain, Abdul Mossawer (32) mengeluhkan harus menunggu di luar bank. Dia mengatakan, pekerja bank berulang kali keluar dan memberikan berbagai alasan untuk penundaan nasabahnya mengambil uang.
Taliban mengatakan akan segera mengumumkan Imarah Islam Afghanistan dari istana kepresidenan, ketika presiden Afghanistan yang diperangi meninggalkan negara itu pada hari Minggu (15/8) kemarin.
Seperti diketahui, Taliban berhasil merebut hampir seluruh Afghanistan hanya dalam waktu seminggu meskipun miliaran dolar dihabiskan oleh AS dan NATO selama hampir 20 tahun untuk membangun pasukan keamanan Afghanistan.
Simak video 'Pendudukan Taliban di Kabul: Presiden Kabur, Istana Kepresidenan Jatuh':
(fdl/fdl)