Kemenkeu Yakin Pemulihan Ekonomi RI Terbaik di ASEAN, Apa Alasannya?

Kemenkeu Yakin Pemulihan Ekonomi RI Terbaik di ASEAN, Apa Alasannya?

Siti Fatimah - detikFinance
Rabu, 18 Agu 2021 12:41 WIB
Pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2021 diramal tembus 7%. BI menyebut hal ini karena pemulihan di sektor pendukung turut mendorong ekonomi nasional.
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebut pemulihan ekonomi Indonesia di kuartal II-2021 sudah melampaui masa sebelum pandemi COVID-19. Seperti diketahui, pada kuartal II-2021, RI mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 7,07% jauh lebih baik dibandingkan kuartal II-2020 yang terkontraksi hingga -5,32%

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu, Febrio Kacaribu mengatakan, Indonesia masuk dalam jajaran negara yang memiliki kebijakan pemulihan ekonomi yang sudah lebih baik dibandingkan sebelum pandemi.

"Indonesia justru termasuk negara di ASEAN yang di 2021 sudah melampaui masa sebelum pandemi. Ibaratnya kalau ASEAN pada tahun 2020 turun tangga 3-4 anak tangga, 2021 naik anak tangganya 4. Jadi belum recover sepenuhnya," kata Febrio dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (18/8/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam paparannya, dia membandingkan beberapa pertumbuhan ekonomi di negara-negara lain seperti Eropa. Rebound pertumbuhan ekonomi juga terjadi di sebagian besar negara G20 serta ASEAN pada kuartal II-2021.

Dia mengatakan, sebagian besar pemulihan ekonomi disebabkan oleh low base effect dari pertumbuhan minus di kuartal II-2020. Dia mencontohkan di Inggris dari -21,4% (yoy) di kuartal II-2020 menjadi 22,2% (yoy).

ADVERTISEMENT

Kemudian, ada juga negara lain yang pertumbuhan ekonominya lebih rendah daripada angka kontraksi, seperti Italia dari -18,2% menjadi 17,3%, Malaysia dari -17,2% menjadi -16,1%, dan Singapura -13,3% menjadi -14,3%.

"Indonesia yang better (lebih baik). Turun 5 anak tangga (-5,32% kuartal II-2020), tahun 2021 kita naiknya 7 anak tangga (7,07%). Artinya selain base effect dari 2020, kita sudah recover. Ada tambahan pertumbuhan ekonomi di atas base effect sekitar 2%," ujarnya.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga dinilainya mengalami perbaikan dari tingkat pengangguran karena terjadi penyerapan tenaga kerja saat aktivitas industri kembali hidup. Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) terjadi penurunan tingkat pengangguran terbuka sebesar 1,02 juta orang dari Februari 2021. Sedangkan tingkat kemiskinan pada bulan Maret 2021 turun 0,01 juta orang dibandingkan September 2020.

Febrio menuturkan, pemulihan ekonomi telah menciptakan 2,61 juta lapangan kerja baru sepanjang September 2020-Februari 2021. Penurunan tingkat kemiskinan dan ketimpangan, kata dia, didorong oleh terbukanya kesempatan kerja dan program perlindungan sosial (perlinsos) dalam PEN 2021.

"Inilah perbandingan yang bisa mengerti bahwa kuartal II-2021 kemarin, selain rebound dari base effect kita menikmati pertumbuhan ekonomi yang riil. Kita menikmati pertumbuhan yang menaikkan daya serap pada tenaga kerja," tandasnya.

Meski begitu, dia meminta kepada berbagai pihak untuk tetap waspada agar penyebaran virus tidak semakin luas dan PPKM tidak turun kembali ke level 4.



Simak Video "Video Menkeu Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Jadi 4,7-5%"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads