Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan dimulainya proyek beras porang di Madiun Kamis (19/8/2021). Dalam peletakan batu pertama Presiden Jokowi di dampingi oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
"Tadi bapak Presiden melakukan peninjauan sekaligus peletakan batu pertama industri (beras porang) kita. Pak Presiden memerintahkan jajaran kementerian pertanian untuk tidak hanya mempersiapkan pangan dasar dari pangan utama kita (beras padi)," Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo kepada wartawan usai mendampingi Presiden Jokowi di PT Asia Prima Konjac, Madiun Kamis (19/8/2021).
Mentan mengatakan, Presiden Jokowi meminta agar ada loncatan bidang pertanian di masa pandemi COVID-19. Terkait budidaya porang, Mentan menyebut sudah ada peningkatan luasan dari sebelumnya hanya 19 ribu hektar kini menjadi 49,7 hektare.
"Di harapkan oleh Pak Presiden, ada loncatan loncatan di pertanian khususnya di masa-masa pandemi COVIDD-19 seperti yang kita hadapi sekarang ini. Kita sudah kembangkan sekarang ini luasan lahan porang dari 19 ribu hektare sebelumnya di seluruh Indonesia kini menjadi 49.750 hektar," jelas Syahrul.
Syahrul menyebutkan, saat ini pemerintah juga mulai mengembangkan komoditi sarang burung walet di samping porang. "Ada dua pilihan Pak Presiden untuk didorong maksimal, antara lain adalah komoditi porang dan yang kedua sarang burung walet," paparnya.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Asia Prima Konjac Madiun, Pin Harris, mengatakan, terkait kepercayaan oleh Presiden Jokowi, pihaknya akan memproduksi beras porang awal tahun 2022. Diharapkan dalam sehari mampu memproduksi 5 ton beras porang di Madiun.
"Saya ingin menyajikan yang terbaik dan nantinya per hari kita produksi 5 ton. Kami rencanakan Pebruari atau Maret tahun depan (2022)," papar Harris.
Harris mengaku saat ini PT. Asia Prima Konjac, Madiun sudah melakukan percobaan pasar terkait beras porang. Harga pasaran beras porang Madiun, lanjut Harris antara Rp 180 ribu hingga Rp 220 ribu.
'Kita baru tes pasar karena produk baru, Pasar yang dituju dalam negeri dahulu di harga kisaran 180 hingga Rp 220 ribu. Saat ini yang sudah ada produksi tepung," tandasnya.
Data yang dihimpun detikcom, PT Asia Prima Konjac di Madiun, siap menampung hasil panen petani porang dari seluruh Indonesia. Dalam setahun pabrik itu baru mendapat 20 ribu ton dan dinilai masih kurang.d
Dengan jumlah 150 karyawan tenaga staf dan produksi, dalam sehari baru mampu memproduksi 80 ton umbi basah diolah menjadi chip. Chip porang yakni irisan umbi yang dikeringkan dengan cara open tanpa sinar matahari. Padahal dalam sehari mampu menerima 300 ton umbi porang.
(hns/hns)