Irfan juga mengatakan Garuda sudah melakukan negosiasi pesawat, seperti diketahui beberapa pesawat pun sudah dikembalikan beberapa waktu ini.
Dia menyebutkan jumlah pesawat Garuda ada kemungkinan akan semakin berkurang dengan adanya negosiasi dengan para lessor. Meskipun dia mengakui tak semua lessor meminta pesawatnya dikembalikan.
"Ini angka (jumlah pesawat yang dikembalikan) yang berubah terus terkait negosiasi dengan lessor. Setiap lessor punya cara, kepentingan, dan harapan berbeda. Tidak ada persamaan satu lessor dengan yang lain," kata Irfan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihaknya saat ini ingin membuat Garuda makin sederhana, tetap menguntungkan, dan memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan baik. Kemungkinan pengurangan pesawat, jumlah tipe, dan rute juga bisa saja terjadi.
"Filosofinya, Garuda jadi simple, profitable dan full service. Jumlah aircraft mungkin berkurang, tapi kita belum hitung, jumlah tipe juga akan berkurang, dan rute juga berkurang," ungkap Irfan.
Garuda saat ini memiliki 210 armada pesawat secara grup. Rinciannya ada 142 pesawat yang digunakan Garuda dan 68 armada yang digunakan Citilink.
Pesawat yang digunakan Garuda rata-rata umurnya menyentuh 8,54 tahun. Paling banyak jenis Boeing 737-800NG, dengan jumlah 73 armada.
Sementara di Citilink, paling banyak menggunakan pesawat Airbus A320-200 sejumlah 41 armada. Rata-rata umur pesawat 8,14 tahun.
(hal/ara)