Garuda Indonesia menyambut baik langkah pemerintah menurunkan standar harga tes PCR. Hasil tes PCR menjadi salah satu syarat perjalanan, khususnya untuk pesawat.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyatakan dengan makin murahnya harga PCR diharapkan dapat membantu peningkatan trafik alias perjalanan penumpang. Khususnya yang naik Garuda Indonesia.
"Memang dengan pengetatan perjalanan yang dilakukan ini impact-nya besar, mungkin kalau PCR turun kita berharap ada peningkatan trafik di kemudian hari," ungkap Irfan dalam paparan publik virtual, Kamis (19/8/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun dia menyatakan penurunan atau peningkatan penumpang bukan cuma disebabkan oleh harga PCR. Banyak faktor lain yang mempengaruhi.
"Misalnya kondisi di destinasi tujuan, limitasi penerbangan anak, dan lain sebagainya. Bukan cuma murni PCR," kata Irfan.
Garuda Indonesia mencatat jumlah penumpang sepanjang 2020 hanya mencapai 10,8 juta. Angka tersebut menunjukkan penurunan hingga 66,1% dibandingkan 2019 yang mencapai 31,9 juta penumpang.
Irfan juga berharap syarat penerbangan penumpang domestik makin mudah. Pihaknya ingin syarat perjalanan cukup dengan antigen dan sertifikat vaksin saja.
"Kita berharap antigen dan vaksin jadi syarat lebih mudah. Kita percaya kalau vaksin dua kali sudah makin baik," ungkap Irfan.
Berlanjut ke halaman berikutnya.