Beratnya Kepak Sayap Garuda Indonesia

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 20 Agu 2021 08:00 WIB
Beratnya Kepak Sayap Garuda Indonesia
Jakarta -

Garuda Indonesia makin berat untuk terbang. Kepak sayap maskapai maskapai pelat merah ini makin rapuh menerjang badai pandemi COVID-19.

Bahkan, Garuda mesti mati-matian bertahan menghadapi dampak pandemi COVID-19. Sektor perjalanan yang menjadi andalan bisnis maskapai anjlok dipukul pandemi.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Irfan Setiaputra mengatakan di tahun 2020 kala pandemi COVID-19 mulai menghantam, jumlah penumpang Garuda terus menurun. Secara tahunan saja penumpang Garuda turun hingga 66%.

"Penurunan penumpang secara total dari 31,9 juta di 2020 menurun 66%, sisanya sebesar 10,8 juta," ungkap Irfan dalam paparan publik virtual, Kamis (19/8/2021).

Dilihat secara kuartalan, pada kuartal I tahun 2020 penumpang Garuda tercatat ada 6,1 juta orang, kemudian turun drastis di kuartal II hingga tersisa hanya 500 ribu orang. Penumpang perlahan naik di kuartal III dengan jumlah 1,5 juta orang, dan di kuartal IV naik lagi jadi 2,8 juta orang.

Bila bicara seat load factor alias tingkat keterisian tiap penerbangan pun turun drastis angkanya. Di tahun 2019 mencapai 74,3%, tapi di tahun 2020 hanya 45,2% saja. "Kuartal I karena COVID belum parah cukup besar, kemudian peningkatan signifikan di kuartal IV-2020," ungkap Irfan.

Masuk ke 2021, Irfan pun mengatakan jumlah penumpang masih belum mengalami kenaikan meskipun perjalanan antardaerah sudah mulai diperbolehkan dengan syarat yang ketat. Menurutnya, sepanjang semester I-2021 penurunan cukup signifikan terjadi bila dibandingkan kuartal IV-2020.

Puncak penurunan penumpang terjadi saat pemerintah memberlakukan PPKM Darurat. Menurutnya, rata-rata harian penumpang jeblok setelah kebijakan PPKM diberlakukan.

Dari awalnya Garuda bisa menerbangkan 12 ribu orang per hari, hanya bersisa jadi 2 ribu orang per hari karena PPKM. Bahkan, di suatu hari penumpang Garuda pernah menyentuh angka 700 orang saja.

"Saya sampaikan saja, sebelum PPKM, beberapa minggu sebelum PPKM, average kita di 12 ribu per hari, masuk PPKM kisarannya jadi 2 ribu per hari. Jauh menurun, tapi di 2 ribu itu cukup hebat bila dibandingkan pada saat 1 Syawal jumlah penumpang hanya 700," ungkap Irfan.

Bagaimana cara Garuda Indonesia untuk tetap terbang? klik halaman berikutnya.




(hal/fdl)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork