Meski begitu Uni Soviet meningkatkan pendanaannya kepada Afghanistan. Secara tahunan pendanaan dari Uni Soviet menjadi US$ 200 juta. Selama periode itu juga infrastruktur meningkat secara dramatis. Dengan adanya jalan, jalur perdagangan semakin meningkat, dari biasanya barang diangkut menggunakan hewan, kemudian bisa diangkut menggunakan truk.
Meskipun ada perbaikan, periode Soviet di Afghanistan mengalami penurunan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang cukup signifikan. Banyak pekerja terampil dan kaum terpelajar mengungsi ke negara tetangga dan sekitarnya.
Selain itu, diperkirakan 3,5 juta orang Afghanistan hilang selama periode Soviet sebagai akibat dari konflik yang mematikan dan perpindahan penduduk yang disebabkan oleh kekerasan. Kondisi itu berakibat pada penurunan produktivitas pertanian di 1980-an, akhirnya Afghanistan terancam krisis pangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Minimnya pasokan bahan pangan menimbulkan banyaknya aksi penimbunan dan pasar gelap. Alhasil harga bahan bahan pokok semakin melonjak hingga naik 95% selama tahun 1981 dan 1982.
Tak hanya itu, selama berkuasanya Uni Soviet di Afghanistan membuat penerbangan dari dan ke Eropa Barat dihentikan. Imbasnya juga membuat perdagangan ke kawasan itu berhenti. Perdagangan Afghanistan akhirnya hanya bergantung pada Uni Soviet.
Selama periode ini Soviet memasok Afghanistan dengan peralatan industri, infrastruktur transportasi, minyak, daging dan biji-bijian. Sebagai imbalannya, Afghanistan memasok Uni Soviet dengan gas dan produk pertanian.
Simak Video "Video: Bom Bunuh diri di Ponpes Pakistan, 6 Orang Tewas Termasuk Ulama Taliban"
[Gambas:Video 20detik]
(das/zlf)