Pasukan Taliban yang bangkit kembali menguasai Afghanistan membuat negara itu dihadapkan kehancuran ekonomi. Dengan ekonomi yang rentan kini Afghanistan tak lebih dari sebuah negara yang bergantung dengan bantuan asing.
Mengutip dari situs resmi World Bank atau Bank Dunia, Sabtu (21/8/2021) hibah asing menjadi penopang 75% dari belanja publik Afghanistan. Pengeluaran untuk keamanan negara sebanyak 28% dari PDB pada 2019, angka itu jauh lebih besar dibandingkan negara lain yang berpenghasilan rendah, hanya 3% dari PDB mereka. Jadi, pengeluaran negara bersumber dari bantuan asing.
Afghanistan sudah memiliki kondisi ekonomi yang sulit pasca Taliban berkuasa 20 tahun silam. Namun, kala itu berhasil digulingkan oleh Amerika Serikat (AS). Pendapatan warganya masih rendah, didominasi pendapatan pertanian sekitar 60%, kemudian 44% merupakan tenaga kerja di bidang pertanian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Negara itu dikategorikan memiliki lingkungan bisnis yang sulit, menduduki peringkat ke-173 dari 190 negara, berdasarkan laporan dalam Survei Doing Business 2020. Afghanistan juga menjadi sarang bisnis gelap, mulai dari produksi, ekspor, lapangan kerja, dan termasuk produksi opium, penyelundupan, dan penambangan ilegal.
Ekonomi Afghanistan sempat mengalami pertumbuhan yang baik pada 2003 hingga 2012. Itupun karena ditopang oleh bala bantuan asing yang didapat pada 2002 setelah Taliban berhasil digulingkan oleh Amerika Serikat (AS).
"Pertumbuhan tahunan ekonomi Afghanistan rata-rata 9,4% antara tahun 2003 dan 2012, didorong oleh booming sektor jasa yang didorong oleh bantuan, dan pertumbuhan pertanian yang kuat," tulis keterangan Bank Dunia.
Ekonomi mulai melambat lagi pada 2015 hingga 2020. Pertumbuhan ekonomi negara itu hanya 2,5%. Hal itu disebabkan oleh aliran bantuan merosot tajam dari sekitar 100% dari PDB pada tahun 2009 menjadi 42,9% dari PDB pada tahun 2020.
Penurunan hibah menyebabkan kontraksi ekonomi yang berkepanjangan. Hingga situasinya kini makin memburuk, dengan bangkitnya Taliban yang mendapatkan kendalinya kembali di Afghanistan.
(zlf/zlf)