Minta Vaksin Merah Putih cs Dikebut, Airlangga Ungkap Impor Hampir Rp 70 T

Minta Vaksin Merah Putih cs Dikebut, Airlangga Ungkap Impor Hampir Rp 70 T

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 23 Agu 2021 13:16 WIB
Airlangga Hartarto
Foto: Kemenko Perekonomian
Jakarta -

Indonesia belum bisa memproduksi vaksin COVID-19 di dalam negeri. Maka dari itu, pemerintah mengimpor vaksin dari berbagai negara untuk melindungi masyarakat dari virus COVID-19.

Menurut Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, impor vaksin selama ini telah menghabiskan dana hingga mendekati Rp 70 triliun. Airlangga meminta lembaga penelitian dan pengembangan di Indonesia, termasuk BPPT untuk mendorong pengembangan teknologi bioscience di Indonesia.

"Kita harap ketergantungan impor vaksin yang memakan devisa mendekati Rp 70 triliun bisa berkurang. Ke depan biaya besar ini bisa didorong untuk mendorong kemampuan teknologi bioscience di Indonesia," papar Airlangga dalam HUT BPPT secara virtual, Senin (23/8/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia juga meminta BPPT lebih banyak melakukan sumbangsih dalam pengembangan vaksin Merah Putih. Dia mengatakan vaksin produksi dalam negeri ini bisa diproduksi di tahun 2022.

"Diharapkan sumbangsih dalam penanganan pandemi COVID. Utamanya pengembangan vaksin Merah Putih dan vaksin adaptasi teknologi lainnya. Di 2022 ini diharapkan bisa dipanen," ungkap Airlangga.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan pada bulan Juli 2021 impor non migas Indonesia terjadi peningkatan di sejumlah golongan barang. Kepala BPS Margo Yuwono mengungkapkan impor terbesar terjadi pada produk farmasi yang naik hingga US$ 185 juta.

"Produk farmasi mengalami peningkatan terbesar karena adanya impor vaksin," kata dia dalam konferensi pers, Rabu (18/8/2021).

Bila dirinci, dari total impor produk farmasi US$ 185 juta sebanyak US$ 150 juta adalah nilai untuk impor vaksin. Nilai itu setara Rp 2,1 triliun (dalam kurs Rp 14.400).

(hal/ara)

Hide Ads