Kementerian Keuangan mencatat realisasi belanja barang kementerian dan lembaga (K/L) hingga Juli 2021 tumbuh 78,7%. Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengungkapkan belanja barang K/L sebesar Rp 217,1 triliun.
Dengan komposisi Kementerian Kesehatan mencapai Rp 52,2 triliun atau naik dibandingkan periode Juli 2020 sebesar Rp 8,6 triliun. Untuk belanja ini masyarakat mendapatkan manfaat untuk vaksinasi pertama telah disuntikkan kepada 47,2 juta orang dan vaksin kedua 20,5 juta orang. Biaya pengadaan vaksin ini 65,79 juta dosis senilai Rp 11,7 triliun.
"Lalu sebanyak 377,7 ribu pasien COVID-19 yang mendapat biaya perawatan senilai Rp 25,45 triliun," kata Suahasil dalam konferensi pers APBN Kita, Rabu (25/8/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebutkan biaya perawatan pasien COVID-19 memang ditanggung oleh negara.
"Perawatan dibayar oleh APBN. Peningkatan kasus kemarin ini juga menyebabkan kenaikan dan kita yang menanggung biaya perawatan," jelas dia.
Selain itu, masyarakat juga mendapatkan manfaat sebanyak 10,5 juta pelaku usaha mikro menerima bantuan Rp 12,57 triliun. Lalu 4,15 juta siswa sekolah (Kementerian Agama) menerima Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebesar Rp 4,45 triliun.
Selanjutnya,realisasi anggaran untuk perlindungan sosial tumbuh sebesar 10,1 persen (yoy), dimanfaatkan untuk penyaluran berbagai bantuan sosial, subsidi, dan bantuan pemerintah lainnya sebagai bantalan bagi keluarga miskin dan rentan yang terdampak pandemi COVID-19.
Manfaat yang telah diberikan kepada masyarakat melalui anggaran perlindungan sosial antara lain adalah penyaluran kartu sembako kepada 15,9 juta KPM, bantuan program keluarga harapan bagi 9,9 juta KPM, penyaluran Bansos Tunai kepada 10 juta KPM, program prakerja kepada 2,8 juta peserta, bantuan iuran JKN kepada 96,5 juta PBI, diskon listrik kepada 32,6 juta pelanggan, penyaluran BLT Desa kepada 5,3 juta KPM, serta bantuan kuota internet kepada 34,4 juta siswa dan tenaga pendidik.
(kil/ara)