Rencana produksi vaksin di dalam negeri juga dibenarkan oleh Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, dia mengatakan tahun depan vaksin akan bisa diproduksi di dalam negeri. Menurutnya selama ini Indonesia terlalu ketergantungan untuk impor.
"Pak Presiden itu perintahin kita sekarang. Kurangi impor, dia mau main dalam negeri, maka kami kerjain sekarang," ungkap Luhut dalam acara Forum Fristian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Luhut mengatakan industri vaksin dalam negeri akan dibangun mulai saat ini di Indonesia. Baik yang diteliti dalam negeri, maupun yang bermitra dengan negara lain.
"Dari mana aja kita nggak urusan, mau dari Sputnik kek, Merah Putih kah, mau dari mRNA kah. Dari mana saja, asal yang penting ini ada industrinya," ungkap Luhut.
Sebelumnya, Luhut sendiri pernah mengatakan Indonesia akan membangun sebuah pabrik pembuatan vaksin bekerja sama dengan China. Dia tidak menyebutkan perusahaan apa yang dimaksud, namun Luhut menyatakan vaksin akan diproduksi di April 2022 dengan jenis mRNA.
"Industri vaksin sudah kita dorong dan dibangun di Indonesia. Akan ada satu produksi di bulan April (2022), kerja sama, mRNA, itu kerja sama dengan Indonesia dan Tiongkok," papar Luhut dalam Rakerkornas Apindo, Selasa (24/8/2021).
Di sisi lain, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) baru saja mengeluarkan persetujuan penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) untuk vaksin COVID-19 Sputnik V nomor EUA2160200143A1 dan EUA2160200143A2.
Dengan begitu, vaksin Sputnik V yang lisensinya dipegang lembaga Russian Direct Investment Fund (RDIF) siap diproduksi di Indonesia.
"BPOM memberikan Persetujuan Penggunaan Darurat EUA untuk Sputnik V terbatas pada kondisi wabah pandemi untuk prevention of the newly discovered coronavirus infection (COVID-19) in adults over the age of 18, sesuai dengan hasil evaluasi terhadap data khasiat, keamanan dan mutu," demikian bunyi keterangan BPOM.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, beberapa waktu yang lalu juga mengatakan tim dari BPOM telah mengunjungi Rusia pada Juni untuk meninjau fasilitas produksi vaksin Sputnik V.
"Bulan lalu, kepala BPOM RI telah mengunjungi Rusia untuk secara langsung meninjau fasilitas-fasilitas produksi vaksin Sputnik V," kata Retno.
Vaksin Sputnik-V merupakan vaksin yang dikembangkan oleh The Gamaleya National Center of Epidemiology and Microbiology di Rusia yang menggunakan platform Non-Replicating Viral Vector (Ad26-S dan Ad5-S).
Sputnik V didaftarkan oleh PT Pratapa Nirmala (Fahrenheit) sebagai pemegang EUA. Perusahaan ini kini bertanggung jawab untuk penjaminan keamanan dan mutu vaksin ini di Indonesia.
(hal/eds)