'Harta Karun' Tak Terduga: Gunung Emas Kongo hingga Tambang Afghanistan

'Harta Karun' Tak Terduga: Gunung Emas Kongo hingga Tambang Afghanistan

Tim detikcom - detikFinance
Sabtu, 28 Agu 2021 06:45 WIB
Taliban fighters patrol as two Traffic policemen stand, left, in Kabul, Afghanistan, Thursday, Aug. 19, 2021. The Taliban celebrated Afghanistans Independence Day on Thursday by declaring they beat the United States, but challenges to their rule ranging from running a country severely short on cash and bureaucrats to potentially facing an armed opposition began to emerge. (AP Photo/Rahmat Gul)
Taliban/Foto: AP/Rahmat Gul
Jakarta -

Beberapa waktu lalu heboh temuan gunung emas di Kongo. Gunung emas ini berada di desa Luhihi, Provinsi Kivu Selatan, Kongo, atausekitar 50 km dari ibu kota provinsi, Bukavu.

Dalam video yang viral kala itu tampak penduduk setempat berkerumun, menggali tanah, dan memindahkannya ke kantong.

Video itu diunggah oleh Ahmad Algohbary, seorang jurnalis lepas, di Twitter. Dia bilang video itu bukan rekaman yang diambil olehnya, namun dia yakin itu terjadi di Kongo belum lama ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebuah video dari Republik Kongo mendokumentasikan kejutan terbesar bagi beberapa penduduk desa di negara ini, ketika seluruh gunung yang dipenuhi dengan emas ditemukan! Mereka menggali tanah untuk menemukan emas dan membawanya ke rumah mereka untuk membersihkan kotoran dan mengekstraksi emasnya," kata Ahmad Algohbary, seorang jurnalis lepas yang membagikan video viral itu di Twitter Maret 2021.

Fenomena itu bikin publik jadi bertanya-tanya, apakah dengan ditemukannya gunung emas di Kongo lantas bisa membuat negara itu jadi negara kaya?

ADVERTISEMENT

Ternyata, tidak begitu konsepnya. Negara yang kaya berkat emas itu tidak diukur dari seberapa banyak emas yang dimiliki saja, melainkan dari cadangannya.

Bila mengacu itu, ternyata Kongo belum termasuk 10 besar negara dengan cadangan emas terbanyak di dunia.

Ada juga harta karun di Afghanistan. Cek halaman berikutnya.

Afghanistan memiliki cadangan tambang dan energi utuh hingga US$ 3 triliun atau setara dengan Rp 43.163 triliun (kurs Rp 14.387).

Pada 10 tahun yang lalu, lembaga penyelidikan geologi Amerika Serikat (AS) menyebut total nilai tambang dan sumber daya alam (SDA) Afghanistan mencapai US$ 1.000 miliar.

Berbagai bahan tambang ada di dalam perut bumi Afghanistan seperti emas, perak, plutonium. Lalu uranium, tantalum, bauksit, gas alam, garam, batu logam, tembaga, perak, kromium, timah, bedak, belerang, batu bara, barit dan seng. Barang tambah tersebut disebut langka di dunia, itulah yang menjadi perebutan.

Kementerian Pertambangan dan Perminyakan Afghanistan memprediksi SDA Afghanistan ini bernilai US$ 3 triliun. Setidaknya ada 1.400 titik yang memiliki berbagai jenis sumber daya alam seperti gas alam, batu bara, garam, uranium, tembaga, emas dan perak.

Untuk gas alam ditemukan di provinsi utara Balkh, Shebirghan, dan Asripol yang mencapai 100 hingga 500 miliar meter kubik. Lalu penelitian NASA menyebut ada lebih dari seratus zona minyak dan gas di Afghanistan.

Sementara itu, dalam laporan terbaru British Petroleum, kapasitas minyak Afghanistan diperkirakan dari 250 hingga 300 barel per hari yang memungkinkan Afghanistan memperoleh US$ 9 miliar dan US$ 100 juta per tahun dari sumber daya tersebut.


Hide Ads