Erick Thohir Minta BUMN Genjot Produktivitas Pertanian, Caranya?

Erick Thohir Minta BUMN Genjot Produktivitas Pertanian, Caranya?

Aulia Damayanti - detikFinance
Selasa, 31 Agu 2021 11:33 WIB
Menteri BUMN RI Erick Thohir dan Komisi VI DPR menggelar rapat kerja membahas pelaksanaan pembelian Vaksin COVID-19.
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta -

Menteri BUMN Erick Thohir ingin pemerintah dan BUMN yang bergerak di industri pangan berperan aktif meningkatkan perekonomian petani. Dia mengungkap petani perlu pendampingan intensif dan solusi budidaya pertanian berkelanjutan

"Terutama yang terkait nutrisi tanaman, rantai pasok, dan dukungan teknologi sehingga ekonomi mereka benar-benar meningkat," kata Erick dalam keterangannya, dikutip Senin (31/8/2021).

Dengan begitu, Erick resmi meluncurkan Program Makmur pada Sabtu pekan lalu. Program Makmur yang sebelumnya bernama Agrosolution ini merupakan solusi pertanian yang menjadi inisiatif PT Pupuk Indonesia (Persero).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melalui program itu Erick mengungkap petani akan mendapatkan bimbingan, mulai dari pupuk dan pengolahan sawah sehingga mampu menaikkan produktivitas dan keuntungan petani.

"Saya optimistis, jika para petani kita terus didampingi, difasilitasi, dan didukung ilmu pengetahuan serta teknologi nutrisi pertanian modern, maka petani kita makin makmur," jelas Erick.

ADVERTISEMENT

Senior Project Manager (SPM) Program Makmur Pupuk Indonesia, Supriyoto, menjelaskan Program Makmur ini terdiri dari berbagai aspek yang membantu petani dan budidaya pertanian. Mulai dari pengelolaan budidaya tanaman berkelanjutan, informasi dan pendampingan budidaya pertanian, digital farming dan mekanisme pertanian.

"Program ini adalah kolaborasi dari multi stakeholder, mulai dari perbankan, produsen pupuk, penyedia agroinput, sampai pemerintah daerah, petugas PPL, hingga asuransi dan tentunya juga offtaker, atau pihak yang membeli hasil panen petani, baik BUMN maupun swasta", papar Supriyoto.

Selanjutnya ada juga disiapkan akses permodalan dan perlindungan risiko pertanian serta adanya offtaker atau jaminan pasar bagi petani.

Program ini juga telah terbukti mampu meningkatkan produktivitas pada komoditas jagung dan padi yang masing-masing sebesar hingga 42% dan 34%. Begitu juga dari sisi keuntungan petani terjadi adanya kenaikan yaitu untuk petani jagung sebesar hingga 52% dan petani padi sebesar hingga 41%.

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Bakir Pasaman mengatakan dengan meningkatnya keuntungan, daya beli juga meningkat sehingga petani memiliki kemampuan membeli pupuk non subsidi. Hal ini sesuai dengan salah satu tujuan program ini yaitu bagaimana pemanfaatan pupuk non subsidi untuk produktivitas pertanian.

Pada tahun 2021, target luasan lahan Program Makmur seluas 50.000 hektare. Adapun, komoditas yang menjadi fokus dalam program ini mulai dari padi, jagung, cabai, kelapa sawit, singkong, kopi, lada, kakao, bawang merah, tebu, tembakau, nanas, dan manggis. Realisasi program Makmur hingga Juli 2021 tercatat luas tanam sudah mencapai 29.619 hektare dengan akuisisi petani tercatat 25.775 orang.

Tahun 2022, ditargetkan total luasan tanam Program Makmur seluas 250,000 hektare yang tersebar di seluruh Indonesia dengan penjualan pupuk non subsidi diharapkan bisa mencapai 125,000 ton. Bertahap akan naik target luasannya hingga tahun 2024 diharapkan bisa dicapai 4,000,000 hektar. Sementara untuk jumlah petani yang terlibat pada tahun 2024 tersebut ditargetkan mencapai 4.000.000 orang.


Hide Ads