Waduh! RI Masuk Daftar 10 Negara Paling Rapuh Akibat Tapering

Waduh! RI Masuk Daftar 10 Negara Paling Rapuh Akibat Tapering

Danang Sugianto - detikFinance
Rabu, 01 Sep 2021 11:45 WIB
Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih menghadapi ancaman pandemi COVID-19. OECD memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di level 4,9% di tahun 2021.
Waduh! RI Masuk Daftar 10 Negara Paling Rapuh Akibat Tapering
Jakarta -

Indonesia disebut-sebut masuk dalam daftar negara yang paling rentan terkena dampak tapering di Amerika Serikat. Ada 10 negara yang dinilai akan mengalami permasalahan besar.

Daftar itu tertuang dalam riset terbaru Nomura, Rabu (1/9/2021). Disebutkan bahwa pada taper tantrum yang terjadi di 2013 ada 5 negara yang menjadi sangat rentan yakni Brasil, India, Indonesia, Turki dan Afrika Selatan.

Untuk tapering kali ini, Nomura memprediksi ada 10 negara yang sangat rentang yakni Brasil, Kolombia, Chile, Peru, Hungaria, Romania, Turki, Afrika Selatan, Indonesia dan Filipina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam analisis kami, untuk saat ini kami memperingatkan 10 negara yang akan bermasalah," tulis riset tersebut dilansir Rabu (1/9/2021).

Riset Nomura menyatakan tidak sepakat jika disebutkan bahwa negara berkembang atau emerging market memiliki posisi yang lebih tahan saat ini.

ADVERTISEMENT

Negara berkembang disebut memiliki tingkat kerentanan baru yang disebabkan kombinasi antara pertumbuhan ekonomi yang lemah, kenaikan inflasi, dan kemerosotan fiskal. Di sisi lain sektor riil masih negatif.

Nomura mencatat defisit fiskal dari negara berkembang mengalami peningkatan dan kemungkinan akan bocor dalam arus yang lebih besar. Menurut catatannya, negara berkembang dengan defisit fiskal yang terbilang besar adalah Kolombia, Peru, Rumania, Turki dan Afrika Selatan.

"Kami percaya fundamental ekonomi di banyak negara berkembang telah memburuk di tahun lalu dan kemungkinan akan memburuk lebih lanjut di tahun mendatang, meningkatkan risiko krisis keuangan karena tingkat global naik," bunyi riset tersebut.

Disebutkan juga pada taper tantrum 2013 lima negara yang paling rapuh termasuk Indonesia mengalami defisit transaksi berjalan yang besar. Namun kondisi itu setelah 8 tahun kemudian telah membaik.

Riset ini juga menjabarkan data utang yang menjadi faktor penentunya juga. Dari 10 negara tersebut yang tertinggi adalah Brasil dengan rasio utang publik sebesar 98,4% terhadap PDB. Sedangkan Indonesia berada di 2 terendah yakni 41,4% terhadap PDB.

Lihat juga video 'Harga Emas Masih Loyo Minggu Ini':

[Gambas:Video 20detik]



(das/fdl)

Hide Ads