China telah mengisyaratkan bahwa pendekatan kerasnya akan berlanjut setidaknya selama lima tahun ke depan. Presiden Xi Jinping telah mengatakan kepada pejabat pemerintah bahwa anti monopoli dan langkah-langkah lain diperlukan untuk mencapai 'kemakmuran bersama'.
Kemudian media pemerintah minggu ini secara luas mengedarkan sebuah artikel yang pertama kali muncul di media sosial, yang menyebut tindakan keras Xi di bidang ekonomi, keuangan, budaya, dan politik sebagai revolusi besar untuk mengakhiri 'surga kapitalis' di pasar China.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Investor asing yang memilih untuk berinvestasi di China merasa sangat sulit untuk mengenali risiko ini," tulis investor kawakan George Soros minggu ini di Financial Times.
Sementara, Paolini mengaku tak khawatir. Dia memperkirakan seluruh dunia akan mengikuti dengan peraturan ketat tentang penggunaan data dan dominasi Big Tech.
"Risiko regulasi telah meningkat, tetapi sekarang sebagian besar diperhitungkan -pada langkah-langkah kami," kata Paolini.
Ahli strategi BlackRock, menulis kepemimpinan China melihat langkah-langkah tersebut perlu untuk mengendalikan industri yang telah berkembang pesat. "Kami mendukung preferensi strategis kami untuk aset China," tambah mereka.
Bahkan Goldman Sachs yang baru-baru ini memperkirakan bahwa tindakan keras tersebut telah menghapus nilai pasar sebesar US$ 3,1 triliun untuk perusahaan-perusahaan China di seluruh dunia. Ahli strategi di bank investasi menulis minggu lalu bahwa lingkungan perdagangan yang tidak pasti tidak akan terlalu mempengaruhi pembelian ekuitas China.
(acd/ara)