Pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah menilai penegakan atas pelanggaran PPKM tajam ke bawah tapi tumpul ke atas. Hal itu berkaca pada kejadian Holywings Kemang yang kedapatan beroperasi sampai tengah malam dan menyebabkan kerumunan.
Meskipun pada akhirnya Holywings mendapatkan ganjaran hukuman. Namun Trubus menilai penegakan aturan yang ditegakkan terkesan tebang pilih sehingga kafe mewah tersebut berani melanggar aturan.
"Jadi dalam hal (PPKM) penegakannya itu lemah, tumpul ke atas tajam ke bawah menurut saya, jadi diskriminatif. Kalau terhadap masyarakat kecil, pedagang kaki lima waduh sudah dengan segala ini, disemprot air sampai ada yang gerobaknya diangkatlah," katanya kepada detikcom, Senin (6/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kerumunan dini hari di Holywings Kemang itu diketahui saat polisi melakukan patroli gabungan. Operasi gabungan yang dipimpin Karoops Polda Metro Jaya dilakukan pada Minggu (5/9), pukul 01.00 WIB dini hari.
Trubus menilai petugas terlambat mendeteksi pelanggaran yang dilakukan oleh Holywings, dengan kata lain petugas kecolongan.
"Kalau saya (menilai) memang petugas kita kecolongan," katanya.
Lihat juga Video: Tutup 3 Hari Sanksi untuk Holywings Kemang