Anggota Komisi VI DPR RI Nusron Wahid meminta Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI Royke Tumilaar mengklarifikasi polemik Menteri Sosial Tri Rismaharini yang memarahi bank-bank BUMN (Himbara).
Dirinya ingin bos bank pelat merah itu mengklarifikasi pernyataan Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade yang menyebut pejabat Kementerian Sosial (Kemensos) yang meminta Himbara memblokir rekening penerima bansos.
"Apa betul yang dikatakan Andre hari Jumat yang lalu katanya ada surat dari salah satu direktur Kemensos yang minta di-hold bantuan-bantuan itu karena asumsinya sedang melakukan proses verifikasi data, data kemiskinan?" tanyanya dalam rapat dengar pendapat dengan beberapa BUMN, termasuk BNI, Kamis (9/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Betul apa nggak yang disampaikan oleh Pak Andre? Saya minta kejujuran Bapak aja. Kalau memang itu betul, sampaikan di sini Pak, ini forum konstitusional, ya kan, kalau Bapak ngadu-ngadu itu salah, tapi kalau Bapak ditanya anggota DPR nggak jawab juga salah," sambung Nusron.
Dia meminta Dirut BNI menjawab pertanyaannya dalam forum tersebut. Tujuannya supaya publik tahu yang miskomunikasi atau miskoordinasi ada di internal Kemensos atau memang ada unsur kesengajaan dari Himbara, termasuk BNI.
Berdasarkan polemik yang berkembang belakangan terkait Risma memarahi bank BUMN, lanjut dia memunculkan citra bahwa bank BUMN menghambat bansos sehingga akan membuat kinerja BNI terlihat tidak bagus.
"Padahal ini bank BUMN, bank go public, kalau perusahaan yang nggak bagus, lelet kan nanti persepsi investor kan berkurang. Kalau persepsinya kebentuk jelek kan nanti sahamnya turun. Kan repot nanti itu. Jangan sampai ada pejabat menteri itu malah justru mengganggu kinerja, membuat harga sahamnya turun," tambahnya.
Apa jawaban Direktur Utama BNI? Cek halaman berikutnya.
Lihat juga Video: Risma Minta Gibran Bantu Selesaikan Rekening Penerima PKH yang Terblokir