Jakarta -
Berita terpopuler detikFinance salah satunya tentang Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengejar utang 3 anak mantan Presiden Soeharto. Utang tersebut terkait dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), serta penyelenggaraan SEA Games 1997.
Siapa saja 3 anak Soeharto tersebut? Berikut ini rinciannya
1. Hutomo Mandala Putra
Pria yang beken disapa Tommy Soeharto terbelit utang dana BLBI. Bersama Ronny Hendrato keduanya mewakili PT Timor Putra Nasional yang memiliki utang Rp 2.612.287.348.912,95. Pada 26 Agustus Tommy Soeharto, mengutus perwakilannya memenuhi panggilan Satgas BLBI yang dinakhodai anak buah Sri Mulyani, Dirjen Kekayaan Negara Rionald Silaban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
2. Siti Hardiyanti Rukmana
Perempuan yang biasa disapa Mbak Tutut ini masuk dalam daftar pengutang BLBI yang jadi prioritas penanganan Satgas. Itu terungkap dari dokumen penanganan hak tagih negara dana BLBI tertanggal 15 April 2021.
Pada dokumen tersebut, Tutut mendapatkan dana BLBI melalui PT Citra Mataram Satriamarga, PT Marga Nurindo Bhakti, PT Citra Bhakti Margatama Persada. Utang yang ditagih negara berdasarkan dokumen yang beredar adalah Rp 191.616.160.497, Rp 471.479.272.418, US$ 6.518.926,63, dan Rp 14.798.795.295,79.
3. Bambang Trihatmodjo
Bambang Trihatmodjo ditagih utang Rp 60 miliar terkait penyelenggaraan SEA Games 1997. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terus mengejarnya meskipun suami artis Mayangsari menolak penagihan utang tersebut.
"Kalau Bambang posisinya masih sama, artinya memang tagihan pemerintah kepada yang bersangkutan masih seperti itu," kata Dirjen Kekayaan Negara Kemenkeu Rionald Silaban dalam konferensi pers Kenaikan Nilai Aset Tetap Pada LKPP 2020, 16 Juli 2021.
Berita terhangat lainnya tentang pegawai BUMN diduga terlibat teroris. Langsung klik halaman berikutnya:
Kabar pegawai BUMN terlibat teroris kembali mencuat. Terkini, pegawai PT Kimia Farma Tbk ditangkap Densus 88 lantaran diduga terkait jaringan Jamaah Islamiyah (JI). Sebelumnya, juga ada pegawai BUMN yang diciduk lantaran diduga terlibat teroris. Berikut rinciannya:
1. PLN
Pada Mei 2018 terjadi penangkapan 2 terduga teroris asal Pekanbaru yang ditangkap di Palembang. Ternyata kedua teroris itu mendapatkan suntikan dana dari seorang pegawai BUMN yang diketahui dari PLN.
PLN menyerahkan sepenuhnya kepada aparat hukum untuk penyelidikan dugaan keterlibatan pegawai PLN yang disebut berinisial D itu. D memang berada di wilayah Riau-Kepulauan Riau tetapi ditugaskan di bawah kantor cabang Pekanbaru.
2. Krakatau Steel
Satu tahun lebih setelahnya, atau pada November 2019 terjadi penangkapan warga Taktakan, Kota Serang yang berinisial QK. Ternyata sosok tersebut merupakan karyawan dari PT Krakatau Steel.
Warga di lingkungan sekitar kaget mendengar kabar tersebut. Sebab selama ini QK dikenal biasa saja dan terbuka satu sama lain.
"Saya sebagai RT kaget beneran. Orangnya baik, untuk acara warga, rapat, segala macam biasa saja," ujar Ketua RT Erwan saat ditemui detikcom di Taktakan, Kota Serang, Banten, Jumat (15/11/2019).
3. Kimia Farma
Manajemen PT Kimia Farma Tbk membenarkan jika pegawainya merupakan salah satu terduga teroris dari jaringan Jamaah Islamiyah (JI) berinisial S yang ditangkap oleh Tim Densus 88 Antiteror di Bekasi, Jawa Barat pada Jumat (10/9/2021).
Direktur Utama Kimia Farma Verdi Budidarmo menegaskan bahwa untuk status karyawan yang ditangkap tersebut, saat ini perusahaan sudah memberlakukan skorsing dan pembebasan tugas sementara waktu selama menjalani pemeriksaan oleh pihak yang berwajib terhitung sejak 10 September 2021.
"Kimia Farma sangat mendukung sepenuhnya upaya seluruh aparat penegak hukum guna memerangi terorisme di seluruh lingkungan perusahaan dan mendukung upaya aparat penegak hukum untuk memproses secara hukum atas tindakan yang dilakukan oleh oknum karyawan tersebut sesuai dengan hukum yang berlaku," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (13/9/2021).