Pemda Dituding Sengaja Endapkan Uang di Bank, Ganjar: Cerita Menggelikan

Pemda Dituding Sengaja Endapkan Uang di Bank, Ganjar: Cerita Menggelikan

Danang Sugianto - detikFinance
Kamis, 16 Sep 2021 17:49 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo
Foto: Eko Susanto/detikcom
Jakarta -

Setelah pemerintah pusat membongkar banyaknya anggaran pemerintah daerah yang mengendap di bank, muncul anggapan bahwa ada kesengajaan untuk berburu keuntungan.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menanggapi santai tudingan-tudingan miring tersebut. Baginya tudingan itu menggelikan.

"Sebenarnya cerita seperti ini menggelikan buat saya, menakutkan si tidak, tapi menggelikan," tuturnya dalam acara diskusi virtual, Kamis (16/9/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ganjar mengakui saat ini Pemprov Jawa Tengah memiliki saldo kas per Agustus 2021 sebesar Rp 2,39 triliun. Namun dia menegaskan tidak ada upaya kesengajaan yang dilakukan Pemprov Jateng untuk mengendapkan dananya di bank.

"Uang daerah yang mengendap di bank bukan kesengajaan, ini proses normal pengelolaan keuangan daerah saja. Memangnya kalau tidak di bank boleh nggak saya taruh di peti lemari besi? Karena sesuai UU nomor 1 tentang perbendaharaan pasal 13 bahwa semua penerimaan dan pengeluaran daerah dilakukan melalui rekening kas umum daerah pada bank umum," terangnya.

ADVERTISEMENT

"Dengan bercanda saya sampaikan kalau memang kemudian serapannya cepat, boleh nggak ya PNS Jawa Tengah saya bayarakan di Januari selama 1 tahun, biar kemudian tidak mengendap banyak-banyak. Boleh nggak ya kemudian kita paksakan seluruh lelang-lelang itu, mereka begitu lelang langsung kita bayar, nggak perlu terminasi. Woh itu bisa lebih cepat lagi," sindirnya.

Ganjar melanjutkan, adanya dana pemda di bank juga disebabkan adanya saldo mengendap berupa Silpa di rekening kas umum daerah (RKUD) dari tahun sebelumnya. Dia menegaskan bahwa anggaran itu tidak bisa dibelanjakan sebelum ada persetujuan dari DPRD.

"Kemudian uang yang ada di RKUD ini tidak bisa langsung digunakan untuk pembayaran belanja karena pelaksanaan program memerlukan proses dan jangka waktu," tuturnya.

Lihat juga video 'Membandingkan Elektabilitas Prabowo-Ganjar-Anies di 3 Rilis Survei Capres':

[Gambas:Video 20detik]



Dia juga menegaskan bahwa penempatan uang pemda dalam bentuk deposito itu merupakan bagian dari manajemen kas dalam rangka memanfaatkan idle kas agar memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap PAD dibanding hanya ditempatkan dalam rekening giro.

Untuk saldo kas Pemprov Jateng saat ini yang sebesar Rp 2,39 triliun menurutnya sebentar lagi juga akan berkurang drastis. Sebab akan ada penyaluran bantuan keuangan ke pemerintah kota/kabupaten di Jateng.

"Cuma ketika bantuan keuangan beberapa kabupaten kota ternyata juga belum siap dengan lelangnya, mereka sudah lapor ke saya, Pak Ganjar kayanya saya belum siap. Nah ini bakal ngendon lagi, jadi saya mitigasi sejak dari awal," tegasnya.

Ganjar juga mengakui bahwa tidak menutup kemungkinan jika di wilayah lainnya memang terjadi hal yang dituduhkan selama ini, yakni sengaja mengendapkan uangnya di bank untuk mencari keuntungan.

"Tapi saya tidak memungkiri, jangan-jangan memang ada yang mereka sengaja menaruh tidak berani membelanjakan atau ingin mengambil keuntungan. saya tidak akan defence terlalu kuat, jangan-jangan kita udah ngomong gini tempat lain ada, kan kita malu," tutupnya.


Hide Ads