Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi meminta seluruh pedagang pasar rakyat dan masyarakat sekitarnya harus divaksin COVID-19 100%. Dengan begitu pemerintah bisa membuat kebijakan wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi di sektor tersebut.
Lutfi mengatakan saat ini pasar rakyat belum bisa menerapkan aplikasi PeduliLindungi karena presentase masyarakat yang sudah divaksin COVID-19 masih minim berdasarkan sampelnya di 14 pasar di Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Di Bandung misalnya, katanya pedagang yang baru divaksin baru sekitar 8,9%.
"Dalam 1-2 hari ini kita kerja sama dengan Kemenkes memastikan bahwa pasar-pasar terutama untuk pedagang, koordinator di pasar tersebut beserta masyarakat di sekelilingnya itu mesti divaksin 100% sebelum kita bisa melaksanakan SOP PeduliLindungi," kata Lutfi dalam konferensi pers virtual, Jumat (17/9/2021).
Dengan menerapkan aplikasi PeduliLindungi di pasar rakyat, Lutfi menilai masyarakat akan lebih aman dan nyaman saat berbelanja.
"Itu kita lagi galakkan supaya kenyamanan orang baik di mal maupun pusat perbelanjaan di luar mal atau pasar rakyat mendapatkan suatu kenyamanan yaitu aman atau kita bisa berdampingan dengan COVID. Mudah-mudahan dalam 3-4 minggu ke depan kita punya progres yang baik," imbuhnya.
Targetkan Setiap Tahun 1 Juta Pedagang Terdigitalisasi
Dengan kondisi pandemi COVID-19 ini, Lutfi mau mendorong pedagang pasar rakyat untuk masuk digitalisasi agar mempunyai opsi lain untuk memasarkan dagangannya. Mulai tahun depan, dia bertekad bisa menyentuh satu juta pedagang setiap tahunnya.
"Saya ingin menaikkan (standarnya) karena untuk keuntungan dan keberpihakan kita kepada pedagang pasar rakyat kita. Dengan digitalisasi, gap yang kaya dan miskin bisa didekatkan. Saya percaya itu dan InsyaAllah tahun depan saya ingin setidaknya setiap tahun Kemendag onboarding buat pelaku pasar rakyat UMKM 1 juta orang, 1 juta pedagang onboarding untuk digitalisasi," tegasnya.
Dengan digitalisasi, justru pedagang pasar dinilai sangat terbantu terutama sejak pandemi COVID-19 ini.
"Kan jelas bahwa menurut studi dirjen perdagangan dalam negeri saya itu penurunan jumlah orang datang ke pasar rakyat turun hampir 30%, omzet juga, apa yang jadi kunci keberhasilan beberapa pedagang di pasar rakyat yaitu digitalisasi. Jadi pedagang yang ketika COVID onboarding digitalisasi, mereka malah naik omzetnya 40%," tandasnya.
(aid/dna)