Berdasarkan Online Data System (ODS) Kemenkop UKM per Desember 2020, terdapat sebanyak 127.124 unit koperasi yang bergerak di sektor riil. Jumlah ini terdiri dari 57,6 persen Koperasi Konsumen, 19,8 persen Koperasi Jasa, 13,9 persen Koperasi Simpan Pinjam, 5,76 persen Koperasi Produsen, 2,85 persen Koperasi Pemasaran, dan lainnya.
Sementara, kontribusi sektor pertanian terhadap PDB naik menjadi 15,46 persen (terbesar kedua setelah Industri Pengolahan) atau senilai Rp570,11 triliun. Sektor lainnya (Industri Pengolahan, Perdagangan Besar dan Eceran, Konstruksi dan sektor lainnya), justru mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif) pada triwulan II-2020.
"Jumlah UMKM yang berusaha di bidang pangan dengan proporsi 31,27 persen dari total jumlah UMKM sebanyak 64 juta unit," urai Teten.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Bupati Subang Ruhimat menuturkan di luar 6.000 hektare lahan potensial untuk padi, Subang juga memiliki 20.000 ha lahan Perhutani yang saat ini dikelola masyarakat dan lahan eks PTPN sebesar 16.000 ha.
"Ini memberikan berkah bagi rakyat Subang jika dikelola dengan baik. Ditambah pantai di Subang sepanjang 44 kilometer juga kami punya sudah dimanfaatkan pengusaha peternak udang vaname. Kami baru saja membantu para petambak sekitar 9 juta bibit ikan bandeng dan ikan windu," jelas Ruhimat.
Tak hanya itu, Subang juga sedang membangun Pelabuhan Patimban, yang diharapkan bisa mempermudah jalur ekspor.
"Kami mohon bantuan dari pemerintah untuk mengirim tim teknis dan tenaga ahli untuk membantu mengembangkan potensi pangan di Subang. Masalah modal, KemenKopUKM sudah hadir melalui LPDB-KUMKM," ucap Ruhimat.
(ega/hns)