Realisasi pembiayaan utang pemerintah atau tarik utang baru hingga Agustus 2021 mencapai Rp 550,6 triliun. Realisasi utang ini sebesar 46,8% dari target APBN sebesar Rp 1,177,4 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, realisasi pembiayaan utang relatif lebih kecil. Apalagi, telah mencapai Agustus.
"Dari yang di dalam UU APBN target utang tahun ini untuk defisit 5,7% dari GDP itu adalah di dalam UU APBN totalnya Rp 1.177,4 triliun. Kalau sekarang kita meng-issue Rp 550 triliun ini hanya 46,8%. Ini sudah bulan Agustus ya teman-teman media. Jadi ini jauh lebih kecil dari yang tadinya ditargetkan," katanya dalam konferensi pers APBN KITA, Kamis (23/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, pertumbuhannya minus 20,5%. Realisasi pembiayaan hingga Agustus tahun 2020 adalah Rp 692,3 triliun.
"Kalau kita lihat growth-nya bahkan dibanding tahun lalu terjadi negatif growth dari pembiayaan utang kita yaitu 20,5%," katanya.
Sri Mulyani bilang, pembiayaan utang ini bisa turun karena adanya penyesuaian dari SBN neto. Target SBN neto dalam APBN adalah Rp 1.207,3 triliun. Meski demikian, realisasi hingga Agustus atau sudah lewat tengah tahun sebesar Rp 567,4 triliun atau 47% dari target.
"Ada penyesuaian target dari penerbitan surat berharga neto kita, kenapa itu bisa dilakukan, karena kita menggunakan sisa anggaran lebih tahun lalu," katanya.
Lihat juga video 'Jurus Sri Mulyani Tekan Utang RI dan Bunganya':