Ada tujuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang akan dibubarkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Hal ini karena BUMN tersebut sudah tidak beroperasi.
Erick menargetkan pembubaran dilakukan hingga akhir 2021 atau paling lambat awal 2021.
"Sekarang yang perlu ditutup itu ada tujuh yang memang sudah lama tidak beroperasi. Ini kan kasihan juga nasib para pegawainya terkatung-katung dan kita kan zalim kalau jadi pemimpin tidak beri kepastian," kata Erick di kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Kamis (23/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut profil BUMN yang mau dibubarkan:
1. PT Merpati Nusantara Airlines (Persero)
Merpati adalah salah satu perusahaan milik negara yang didirikan pada 1962. Dikutip dari berbagai sumber, dalam perjalanannya Merpati menghadapi masa sulit. Citra merpati rusak di mata pelanggan.
Pada 2012 Merpati mulai menutup rute-rute yang merugi dan gebrakan lainnya. Hingga 2014 kondisi Merpati belum mengalami perubahan. Bahkan Merpati diminta untuk mencari investor strategis.
Lalu 2014 Merpati menghentikan semua operasional penerbangan hingga Maret 2014 karena tak mampu membayar gaji pegawai.
2. PT Industri Gelas (Persero)
PT Iglas didirikan pada 1956 yang tugas utamanya adalah pembuatan gelas kemasan serta botol. Dikutip dari berbagai sumber, Iglas memproduksi berbagai jenis botol untuk minuman ringan, farmasi, makanan dan kosmetika.
Pada 10 September 2021 Kementerian BUMN menyelesaikan hak mantan pegawai dengan membayarkan pesangon kepada 429 eks pegawai. Pemenuhan hak eks karyawan tersebut merupakan bagian dari langkah restrukturisasi yang dilakukan PT PPA pada PT Iglas. Pengambilalihan aset tersebut dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari Kementerian BUMN selaku pemegang saham.
3. PT Istaka Karya (Persero)
BUMN ini didirkan pada 1986. Berbagai proyek infrastruktur sudah dibangun oleh Istaka di berbagai wilayah di Indonesia, misalnya jalan tol Cikampek-Palimanan, hingga pembangunan gedung Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Pembangunan rusun Kalicode Yogyakarta, Jalan layang non Tol Tendean-Blok M- Cileduk package Kostrad Cileduk, Gedung Bank Jabar di Kuningan, Jalan tol Semarang-Solo Bawen-Solo section package 3.3 B.
Lalu Garuda Sentra Medika Building, Hotel Lor In Solo (Sheraton Hotel), H Usmar Ismail Buidling (Jakarta). Kemudian jalan tol Sedyatmo, South Link Country Club Batam, Jakarta Outer Ring Road (JORR) seksi Cikunir-Jatiasih-Jakarta, Sirkuit Sentul Bogor, Jalan Tol Cikampek-Purwakarta, Runway Bandara Sepinggan Balikpapan, ashpalt pavement Istana Presiden, jalan Halim Perdana Kusuma.
Kemudian jalan tol Cawang-Semanggi-Grogol, Pompa Pluit, Drainase Tanjung Duren, Pompa Setiabudi, Pompa Kali Kepiting, Jalan Tol Jagorawi, Underground Piping Works Chandra Asri, Busway koridor 4, Singkarak Hydro Electrical Power, Semplak Bogor Underpass, Lagoi Dam & Reservoir (Batam), Jeneberang River Urgent Flood Control (Makassar), Baro Raya Irrigation System (Aceh), Karaopa Irrigation System (Sulawesi Tengah), Tol Solo Kertosono Seksi 1 A, Cimanggis- Margonda (Depok), Cirebon By Pass, Jembatan Muara Hemat (Jambi), Jembatan Balerang package V (Batam), Flyover Cipinang Lontar, Jembatan Tukad Bakung (Bali).
Berlanjut ke halaman berikutnya.