3 Poin Penting Hasil Kunjungan Erick ke Proyek Gedung Sarinah

3 Poin Penting Hasil Kunjungan Erick ke Proyek Gedung Sarinah

Danang Sugianto - detikFinance
Rabu, 29 Sep 2021 06:44 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir mengecek proyek renovasi gedung Sarinah di Thamrin, Jakarta Pusat. Dia mengajak enam perempuan terpilih dalam program Girls Take Over.
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Menteri BUMN Erick Thohir kemarin mengajak 6 perempuan muda melakukan serangkaian kunjungan di Ibu Kota salah satunya ke proyek Sarinah. Keenam perempuan tersebut merupakan yang terpilih dari program 'Girls Take Over'.

Seperti diketahui keenam perempuan terpilih itu akan menggantikan posisi Erick Thohir sebagai Menteri BUMN dan lima dirut BUMN selama sehari melalui program tersebut.

Hari ini keenam perempuan itu diajak Erick melakukan kunjungan. Salah satunya mengecek proyek renovasi gedung Sarinah. Ada 3 poin inti dari hasil kunjungan Erick ke proyek renovasi gedung Sarinah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Dibuka Maret 2022

Setelah melihat progresnya, Erick memastikan gedung Sarinah akan kembali dibuka pada Maret 2022.

ADVERTISEMENT

Erick mengaku sudah 3 kali mengunjungi proyek renovasi gedung Sarinah. Erick getol mengecek proyek tersebut karena juga tak sabar menantikan pembukaan gedung Sarinah dengan tubuh yang baru.

"Saya sudah hadir di sini 3 kali, Pak Wamen 1 kali. Progresnya sangat bagus, yang kita rencanakan memang awalnya di bulan Agustus, cuma karena ada situasi pandemi, kita putuskan nanti untuk pembukaannya di bulan Maret tahun depan," ucapnya.

2. Relief Dipamerkan Tunggu Hari Baik

Menteri BUMN Erick Thohir memastikan bahwa gedung Sarinah akan kembali dibuka pada Maret 2022. Namun di sela waktu itu, Erick akan memamerkan relief yang sempat heboh yang ada di gedung tersebut.

Namun Erick masih belum menentukan kapan relief itu akan dipamerkan ke publik. Dia mengaku masih menunggu hari baik.

"Tentu yang kita tunggu-tunggu nanti hasil dari pada reliefnya yang diperbaiki. Tadi saya sudah cek, bagus, cuma kita tunggu kapan hari terbaik untuk kita memamerkan relief itu," ucapnya.

Seperti diketahui beberapa waktu lalu sempat bocor ke publik terkait informasi adanya relief bersejarah di gedung Sarinah. Padahal relief itu akan menjadi kejutan dan dipamerkan pada saat renovasi selesai.

Relief itu merupakan peninggalan dari era Presiden Soekarno. Relief itu sebenarnya sudah ada sejak gedung Sarinah diresmikan pertama kali oleh Soekarno pada tahun 1960-an.

3. Kelebihan yang Tak Dimiliki Mal Lain

Erick menjelaskan, setelah direnovasi, gedung Sarinah akan menjadi pusat perbelanjaan yang fokus mendukung UMKM dan merek lokal. Diharapkan lahirnya kembali gedung Sarinah menjadi momentum bangkitnya merek lokal di Indonesia.

"Kita sudah saatnya juga membangun nasionalisme merek lokal kita. Kita lihat generasi muda kita, kreator lokal kita luar biasa kualitasnya. Nah kita harapkan ini menjadi bagian etalase merek lokal kepada dunia. Kita harapkan semua merek lokal yang ada adalah kualitas dari pada ekspor ke depan," ucapnya.

Gedung Sarinah memang akan difokuskan menjadi etalase dari produk UMKM dan merek lokal. Tujuannya agar produk-produk dalam negeri bisa berkembang dan mendunia.

Dalam gedung tersebut nantinya akan ada trading house. Erick menjelaskan trading house akan menjadi tempat khusus bertransaksi dan pendampingan bagi merek lokal. Itulah yang menjadi pembeda gedung Sarinah dengan mal lainnya.

"Nanti juga ada trading house, jadi tempat bertransaksi. Ini yang kita lakukan beda dengan tentu wilayah mal lain. Jadi di sini memang tetap musti berbisnis tapi ada keberpihakan lokal. Dan kita juga ada tempat transaksi dan pendampingan di atas, belum bisa dilihat tapi pada waktunya bisa," ucapnya.




(das/zlf)

Hide Ads